Rabu, 24 April 2024 | 21:49
OPINI

Bahaya Menghirup Gas Air Mata

Bahaya Menghirup Gas Air Mata
KRH Gus Ripno Waluyo

Oleh: KRH Gus Ripno Waluyo, SE, SP.d, S.H, C.NSP,  C.CL, C.MP *)

Gas air mata adalah bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi kulit, masalah pada mata, hingga gangguan pernapasan. Gas air mata biasanya digunakan untuk mengendalikan kerusuhan. Efek gas air mata pada kesehatan bukan hanya efek jangka pendek, tapi juga jangka panjang, bahkan ada bukti kecacatan permanen dalam beberapa kasus.

Apa yang terjadi saat menghirup gas air mata? Paparan gas air mata dapat menyebabkan dada sesak, batuk, rasa tercekik, mengi, dan sesak napas. Dampak paparan gas air mata akan lebih buruk jika terhirup oleh orang dengan kondisi pernapasan yang sudah ada sebelumnya, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Dampak lain paparan gas air mata yang bisa terjadi adalah rasa terbakar pada mata, mulut, dan hidung; penglihatan kabur dan kesulitan menelan Gas air mata juga dapat menyebabkan reaksi alergi hingga luka bakar kimia.

Orang dengan kondisi masalah pernapasan, memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala penyakit parah yang dapat menyebabkan gagal napas. Bukan hanya itu, paparan gas air mata dalam dosis tinggi di area tertutup dapat menyebabkan kegagalan pernapasan dan kematian.

Langkah Penanganan Saat Terkena Gas Air Mata

Ketika Anda terkena gas air mata, baik secara sengaja maupun tidak, usahakan tetap tenang, jangan panik, dan segera lakukan langkah-langkah berikut ini:

1. Tutup hidung, mata, dan mulut

Segera tutup rapat hidung, mulut, dan mata untuk meminimalkan gas yang terhirup. Jika Anda membawa masker atau kacamata, segera gunakan masker atau kacamata tersebut.

Setelah itu, segera lari ke tempat aman yang jauh dari lokasi penembakan gas air mata. Jika memungkinkan, carilah tempat yang tinggi. Jangan ragu untuk minta pertolongan pertama kepada petugas kesehatan yang sedang bertugas di lapangan bila Anda mengalami sesak napas.

2. Basuh bagian tubuh yang terkena gas air mata

Setelah menjauh dari lokasi ditembakkannya gas air mata, coba periksa tubuh Anda. Jika kulit atau ada bagian tubuh Anda terkena gas air mata, segera basuh dengan air bersih dan sabun. Cara ini dapat melindungi Anda dan orang sekitar dari kontaminasi gas air mata yang menempel di baju dan tubuh.

Jika gas mengenai mata, segera basuh mata dengan air bersih selama 10–15 menit. Hindari menggosok mata agar tidak semakin perih. Bila Anda mengenakan lensa kontak, segera lepas dan jangan menggunakannya kembali. Jika Anda mengenakan kacamata, bersihkan kacamata dengan air dan sebelum digunakan kembali.

3. Ganti atau buang pakaian yang terkontaminasi

Pakaian yang terkena gas air mata harus segera dilepas dan diganti. Khusus untuk baju yang dilepas melewati kepala, Anda dianjurkan untuk mengguntingnya. Jika Anda membantu orang lain melepas pakaiannya, berhati-hatilah agar tidak menyentuh bagian yang terkena gas air mata.

Pisahkan pakaian yang terkena gas air mata saat Anda mencucinya. Jika kontaminasi gas cukup parah dan sulit dihilangkan, masukkan pakaian tersebut ke dalam plastik, kemudian buang ke tempat pembuangan sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun).

4. Segera bersihkan diri dengan mandi

Segera mandi untuk membersihkan tubuh Anda dari sisa-sisa gas air mata yang mungkin masih menempel di kulit. Bilas seluruh tubuh, termasuk rambut, menggunakan air yang mengalir dan sabun. Jangan mandi dengan cara berendam untuk menghindari kontaminasi lanjutan dari gas air mata yang bercampur dengan air dalam bathtub.

Pada kebanyakan kasus, orang yang terkena gas air mata biasanya tidak mengalami efek jangka panjang yang serius. Komplikasi kesehatan akibat gas air mata pun juga jarang terjadi.

Namun, anak-anak dan orang yang menderita gangguan pernapasan, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), berisiko lebih tinggi mengalami gejala yang parah dan komplikasi ketika terkena gas air mata, seperti gagal napas, kebutaan, bahkan kematian.

Paparan gas air mata juga dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung atau tekanan darah. Pada orang yang memiliki penyakit jantung, ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Efek tersebut akan lebih rentan terjadi apabila terpapar gas air mata dalam waktu lama atau dalam dosis tinggi di area tertutup. jika Anda terkena gas air mata dan gejala yang Anda alami tak kunjung membaik, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

*) Advokat, Budayawan, Penulis, Spiritualis, Ketua Dpd Jatim Peradi Perjuangan 

Komentar