KRH Gus Ripno Waluyo: Salah Mempelajari Ilmu Spiritualis Bisa Gila
ASKARA - Banyak dari mereka yang menyebut bahwa spiritual adalah dunia gaib melulu dan dekat dengan keilmuan keilmuan, hantu hantu serta kejadian kejadian tak wajar setara atau sama dengan supranatural.
Memahami ilmu spiritualis dan supranatural sebuah pemahaman yang sederhana namun sering salah kaprah di kehidupan sehari hari dimana bisa kita temui pada orang umum / awam maupun yang sedang belajar atau menjadi guru / pembimbing dunia pergaiban.
Menurut KRH Aryo Gus Ripno Waluyo, SE, SP.d, S.H, C.NSP, C.CL, C.MP yang pernah mempelajari ilmu spiritual dan supranatural adalah dua hal yang berbeda tujuan-bentuk-laku dan segala macamnya meski ada beberapa faktor yang bisa membuat kedua hal tersbeut seolah olah sama (berkaitan), akan menjelaskan spiritual dan supranatural secara singkat dan umum.
"Sedang saat kita bertanya pada orang orang yang mungkin sama tidak memahami apa spiritual dan supranatural malah akan membuat kita semkain terjebak pada pemahaman keliru dimana supranatural dan spiritual disamakan," ujar Tokoh Spiritualis dari Kota Malang kepada askara.co, Kamis (2/3).
Tak sedikit pula yang ujungnya akan menyangkutkan dengan keyakinan agama padahal semua itu tidak ada sangkut pautnya namun memang bisa dijadikan landasan bagi yang belajar dengan basic agama tertentu.
Menurutnya, spiritual adalah sebuah konsep(ilmu) tentang adanya kebaikan, kehidupan setelah mati, wujud tak kasat mata, kekuatan kekuatan tak kasat mata yang berada disekitar manusia serta yang menyangkut konsep baik dan buruk perbuatan, mengolah kesadaran dalam diri.
"Jadi konsep spiritual sendiri adalah sebuah konsep tentang pengendalian diri, pengolahan diri dalam kehidupan untuk dalam jalur yang baik dalam perbuatan dan pikiran dan disitu spiritual juga mengenal tentang adanya kekuatan kekuatan gaib, kekuatan tak kasat mata yang menaungi kehidupan serta wujud wujud lain yang tak kasat mata berdampingan dihidup sehari hari," tuturnya.
Supranatural adalah sebuah kejadian atau kegiatan yang berhubungan dengan alam beserta isinya serta melampaui daya nalar manusia pada umumnya, melawan kejadian sehari hari dan membuat seseorang tidak bisa berpikir secara normal normal saja.
Hal hal tersebut berhubungan dengan energi energi baik dan jahat, mahluk mahluk gaib, ilmu ilmu serta kegiatan yang diluar nalar manusia dan kejadian alam sehari hari.
Pada supranatural bertujuan untuk ilmu ilmu gaib, mengenal mahluk mahluk gaib serta hal seputar kegaiban itu sendiri smeisal kebal, ilmu prewangan, teluh, pengasihan.
"Jadi spiritual itu bersifat luas baik kedalam diri dan luar diri / alam sekitar beserta isinya dalam untuk mengolah diri agar lebih seimbang dan matang dan baik dalam langkah sehari hari, meski dalam langkah spiritual seseorang bisa bersentuhan atau berinteraksi dengan hal hal bersifat supranatural namun itu hanyalah pelengkap dalam spiritual dan tidak dijadikan tujuan utama," katanya.
Namun, lanjutnya, dalam prakteknya seorang spiritualis mampu menjadi seorang supranaturalis sekaligus namun lebih kepada arah yang baik baik saja seharusnya, meski begitu ketika spiritualist menekuni dunia supranatural sekaligus akan terjadi bentrokan dalam pikiran dan tindakandalam kegiatan spiritual dan supranaturalnya dikemudian hari.
Sedangkan supranatural tidak menyentuh konsep konsep spiritual sebab supranatural adalah bagian dari spiritual itu sendiri dan berbeda tujuan dimana seorang suranaturalist akan fokus pada keilmuan, kegaiban dan hal hal diluar kewajaran alami, meksi begitu tidak menutup pula ada supranaturalis yang terpicu sisi spiritualnya ketika menemui kejadian supranatural yang tepat menyentuh hati nuraninya.
"Dimana manusia pada umum dan dasarnya mempunyai sisi spiritual masing masing yang kadang diabaikan / diacuhkan," terang *) Budayawan itu.
Pada khususnya seorang paranormal atau praktisi sangat dianjurkan mematangkan sisi spiritualnya sekaligus ketika mendalami atau melakukan laku / kegiatan supranatural agar selalu berada pada sisi yang baik dan berguna bagi sesama, sebab apapun yang kita pelajari maka akan berimbas pada kehidupan pribadi dan berpengaruh pada orang sekitar terlebih keluarga sendiri.
Dijelas KRH Aryo Gus Ripno Waluyo yang juga seorang Praktisi Supranatural kota Malang ini, seringkali terdengar bahwa jika seseorang salah dalam mempelajari ilmu spiritual maka dapat membuat dirinya menjadi gila sebagi risiko dari ilmu yang dipelajarinya.
Perlu diketahui, yang membuat seseorang menjadi hilang kewarasan bukan karena sebuah ilmu atau tidak adanya peran guru selama mempelajari ilmu tersebut.
Namun, adanya peran guru sebagai pembimbing mampu meminimalisir penyebab hilang kewarasan selama mempelajari ilmu spiritual.
Karena hal inilah, sangat dianjurkan bagi seseorang yang hendak berniat mempelajari ilmu spiritual untuk mencari guru yang tepat.
"Jika salah berguru maka resiko jelas dan di tanggung yang belajar, oleh karena jangan asal berguru atau belajar spiritual dan supranatural ya. Banyak sekali faktor yang menyebabkan seseorang menjadi gila saat mempelajari ilmu spiritual," terangnya.
Misalnya, tingkatan ilmu yang dipelajari terlalu tinggi atau diluar kemampuan seseorang yang hendak mempelajarinya.
Penyebab terakhir yaitu hilangnya sukma, alias terlepasnya tubuh astral manusia dari tubuh fisik saat sedang mengamalkan ilmu spiritual.
"Jika seseorang kehilangan sukma, maka yang tersisa hanya jasad dan nyawa saja. Orang tersebut tidak lagi mengenal dirinya sendiri," pungkas Advokat Peradi Perjuangan itu.
Komentar