Jumat, 19 April 2024 | 20:20
NEWS

Putra Demak ini Berhasil Sandang Jenderal Bintang Satu

Putra Demak ini Berhasil Sandang Jenderal Bintang Satu
Brigjen Pol Agus Rohmat (Dok Pribadi)

ASKARA - Salah Satu Putra Terbaik Kabupaten Demak yang terkenal dengan sebutan Kota Wali bernama Brigjen Pol Dr. H. Agus Rohmat, S.IK, SH, M.Hum, jabatan terakhir Irwasda Polda Daerah Istimewa Yogyakarta telah di naikkan pangkat menjadi Brigadir Jenderal Polisi yang sebelumnya berpangkat Komisaris Besar Polisi. 

Brigjen Pol Dr. H. Agus Rohmat, S.IK, SH, M.Hum saat ini di percaya sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional Propinsi Maluku Utara, setelah menjuarai open biding promosi jabatan terbuka jabatan pimpinan pratama di lingkungan BNN RI. Panitia seleksi jabatan terdiri dari tim independent baik dari Prof Dr. Adrianus Meliala dari Universitas  Indonesia, Dirjen Kemendagri, Dr. Dahana, SH, MH, staf Ahli Kemenlu, Sestama BNN RI dan Irtama BNN RI.

Agus Rohmat, anak dari Alm. H. Sumardi dan Alm. Hj Rondiyah asli dari Kadilangu, Kab. Demak dan orang tua serta keluarganya bertempat tinggal di Jl. Pemuda, Gg. Cenderawasih, Kel Bintoro, Kec. Kota Demak. 

Ia merupakan anak ke 6 dari 6 bersaudara, lulus SMAN 1 Demak tahun 1988, diterima di Akademi Kepolisian dan menyelesaikan pendidikan AKPOL di tahun 1991. Penempatan pertamanya di Polda Metro Jaya dan banyak berkarir di bidang penyidikan di Reserse Polres Metro Jakarta Barat dan Direktorat Reserse Polda Metro Jaya. 

Tahun 2000, Agus lulus PTIK dan di tempatkan di Polda Sumsel, sempat menjabat sebagai Kasat Reskrim di Poltabes Palembang tahun 2003 dan kemudian Wakapolres Musirawas. 

Tahun 2006 Agus memasuki pendidikan Sespimen dan di tempatkan di Polda Jawa Tengah sebagai Kasat Reskrim di Polwiltabes Semarang. Karena keberhasilannya mengungkap kasus perampokan di gudang emas di Kranggan, Kota Semarang, dia dipromosikan sebagai Kapolres Salatiga di tahun 2008 dan lanjut menjadi Kapolres Kendal sampai tahun 2010. 

Ia kembali dipercaya sebagai akreditor di Divpropam Polri dan selanjutnya kembali ke Polda Metro Jaya sebagai Iribid Ops Itwasda. Di tahun 2011, juga dia mendapat promosi Jabatan Komisaris Besar Polisi sebagai Direktur Reserse Narkoba di Polda Kepulauan Riau, banyak kasus narkoba besar yang ia ungkap, diantaranya para TKI illegal yang membawa shabu berkilo-kilo dari Malaysia masuk melalui pelabuhan tikus di Nongsa, Batam dan bebedapa pelabuhan illegal dan pelabuhan resmi di Kepri. 

Kasus yang paling heboh saat itu adalah penangkapan 4 pelaku dan menyita 5 Kompresor Besar berisi sekitar 250.000 butir ekstasi yang di selundupkan dari Malaysia ke Batam, setelah melakukan surveylance atau pembuntutan secara tersamar selama 1 minggu dengan menyeberang laut ke Riau, jalan darat ke Jambi, Pelembang, Lampung hingga menyeberang melalalui pelabuhan Merak dan akhirnya tertangkap Bandar Narkobanya di salah satu perumahan di Kalideres. 
 
Pada tahun 2015 dia dipercaya sebagai Kasubdit 1 Narkotika Direktorat Narkoba Bareskrim Polri dan berhasil mengungkap penyelundupan shabu dari Cina Ke Indonesia dengan modus operandi yang baru, yaitu shabu dimasukkan ke dalam manisan jeruk dan di selundupkan dengan Kontainer melalui pelabuhan resmi di Jakarta. Ketika itu 4 pelaku termasuk 2 bandar dari Cina berhasil dia bekuk.

Ia juga pernah dipercaya sebagai Kepala Divisi Hukum di Polda Metro Jaya pada tahun 2016, dia dipercaya Kapolda Metro Jaya sebagai salah satu tim think tank saat penanganan kasus makar, pengamanan unjuk rasa 414 dan 212.

Dia berhasil mengikuti Pendidikan PPRA Lemhannas RI angkatan 59 tahun 2019 dan kemudian di percaya sebagai Kepala Bagian Analisa dan Evaluasi di Inspektorat Umum Polri. Setahun kemudian dia dinpercaya sebagai Irwasda Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tanggal 26 Agustus Tahun 2022 dia di percaya Ka Polri dan Ka BNN RI  sebagai Kepala BNN Propinsi Maluku Utara setelah melalui seleksi yang ketat, dan pada tanggal 2 September 2022 dia di lantik oleh Kapolri menyandang pangkat Brigadir Jenderal Polisi.

Selain itu, dia juga lulusan Magister Humaniora di Fakultas Hukum Universitas Negeri Sriwijaya di Palembang tahun 2003 dan meraih gelar Doktor Hukum dari Universitas Tri Sakti tahun 2022. 

Komentar