Selasa, 15 Oktober 2024 | 00:59
NEWS

Perbedaan TV Analog dan TV Digital

Perbedaan TV Analog dan TV Digital
Ilustrasi TV Digital

ASKARA – Sudah sejak dahulu televisi menjadi media utama bagi masyarakat Indonesia. Hampir di setiap rumah pasti memiliki televisi sebagai media hiburan sekaligus sumber informasi.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana menghentikan siaran TV analog dan mengubahnya dalam tayangan TV digital paling lambat 2 November 2022. 

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memiliki program kerja yaitu mengajak masyarakat untuk beralih dari TV Analog ke TV Digital. Siaran TV Digital memiliki keunggulan gambar bersih, suara jernih, dan dilengkapi teknologi canggih.

Kominfo pun akan memulai tahapan analog switch off atau ASO tahun ini yang ditargetkan selesai hingga 2 November 2022. Program ASO adalag bagian dari program pemerintah untuk melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur penyiaran. 

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengungkapkan penghentian siaran TV analog Tahap 1 sudah 100 persen. Wilayah yang ada di tahap tersebut dinyatakan siap mengudara siaran TV digital.

"Analog Switch Off Tahap 1 persentase kesiapan infrastruktur multipleksing sudah 100% dan siap dilaksanakan. Daerah-daerah pada ASO Tahap 2 dan Tahap 3 pembangun infrastruktur ditargetkan selesai dua bulan sebelum masa ASO masing-masing," ujar Johnny.

Di samping itu, Kominfo juga tengah mematangkan mekanisme pembagian set top box gratis TV digital kepada rumah tangga miskin. Sebanyak 6,7 juta set top box gratis akan dibagikan guna memudahkan masyarakat menikmati siaran TV digital, meski perangkat televisinya masih analog.

Banyak anggapan peralihan TV analog ke TV digital harus membeli TV baru, sehingga TV lama seperti TV tabung tidak dapat lagi digunakan.

Agar tidak salah paham sekaligus menepis anggapan tersebut, berikut ulasan perbedaan TV analog dan digital.

Dilansir dari laman Kominfo, siaran televisi digital menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi yang menghadirkan gambar dengan kualitas lebih tajam dan bersih.

Selain itu, suara lebih jelas dan jernih menyerupai kualitas gambar dan suara YouTube, Netflix, dan sejenisnya.

Dalam penyiarannya, TV digital hanya mengenal dua status, terima (1) atau tidak (0). Apabila perangkat penerima siaran bisa menangkap sinyal digital, maka gambar dan suara dapat dinikmati.

Sedangkan TV analog dapat diartikan sebagai tv yang bergantung pada frekuensi sinyal yang dikeluarkan oleh pemancar. Semakin jauh posisi antena dari lokasi pemancar semakin buruk gambar yang ditangkap.

Hal ini disebabkan karena lemahnya sinyal pemancar yang ditangkap oleh antena. Belum lagi masalah cuaca yang turut berpengaruh dalam penangkapan sinyal TV yang berimbas pada kualitas gambar yang dan suara yang buruk.

Meski demikian, saat ini pemilik TV analog tetap bisa menikmati siaran TV digital tanpa harus membeli tv baru. Masyarakat cukup menggunakan alat bantu yang bernama set top box (STB) yang dipasang pada pesawat TV lama.

Set top box merupakan alat bantu untuk menangkap siaran digital agar dapat diterima oleh pesawat TV analog. 

Perbedaan TV Analog dan TV Digital

TV analog merupakan teknologi televisi yang memanfaatkan sinyal analog untuk mengirimkan video dan audio yang diterima penonton. 

Mengutip DBPedia dalam siaran televisi analog, kecerahan, warna dan suara diatur amplitudo, fase dan frekuensi sinyal analog. TV analog disalurkan melalui jaringan kabel.

Mengutip ImOn Insider, perbedaan TV analog berbeda dan digital ihwal penggunaan sinyal. TV analog merupakan gelombang udara yang cara kerjanya mirip sinyal radio. 

Setiap stasiun memiliki frekuensi tunggal untuk menyiarkan sinyal televisi analog, pengguna harus mengetahui frekuensi itu sebagai penanda nomor saluran.

Sama seperti radio, sinyal televisi analog bisa mengalami gangguan frekuensi yang menyebabkan ketaktetapan warna, kecerahan, dan kualitas suara. Semakin jauh dari sumbernya, siaran televisi analog akan menurun yang mempengaruhi kualitas tayangan yang diterima penonton.

Perbedaan TV Analog dan TV Digital adalah sinyal yang dipancarkan dari kedua siaran tersebut. TV analog hanya dibatasi dengan hanya sinyal analog. Sementara, TV digital dapat memproses sinyal digital dan analog sekaligus. Sinyal TV analog mirip dengan sinyal radio.

Walaupun sama-sama menggunakan teknologi digital, siaran TV digital tidak sama dengan TV streaming melalui internet atau IPTV, TV kabel berlangganan, dan TV satelit (parabola).

Siaran TV digital tidak sama dengan TV kabel berlangganan, TV satelit, TV streaming melalui gawai internet  atau IPTV. Jika dilihat dari segi kualitas ketajaman gambar dan kejernihan suara, maka TV digital bisa mencapai High Definition sehingga sebanding dengan jenis-jenis siaran tersebut.

Siaran TV digital dengan mudah bisa diperoleh tanpa mendaftar berlangganan dengan penyelenggara penyiaran. Sehingga, TV digital tidak memerlukan biaya berlangganan seperti TV berlangganan (kabel/satelit/IPTV).

Tak hanya itu TV digital pun tak sama dengan TV streaming, sehingga tidak diperlukan biaya kuota internet kepada penyelenggara telekomunikasi seluler seperti TV streaming.

Jika dibandingkan siaran TV satelit (parabola), siaran ini juga menggunakan teknologi digital (DVBS/DVBS-2), serta pemasangan dan pembayarnnya serupa dengan  hanya dengan satu kali instalasi dan satu kali bayar untuk seumur hidup. Tetapi bedanya  terletak di jenis antena penerimanya yang menggunakan parabola. Sementara siaran TV digital menggunakan teknologi DVBT2.

Dikutip dari Instagram @siarandigitalindonesia, siaran digital merupakan penyiaran yang menggunakan frekuensi radio VHF / UHF seperti halnya penyiaran analog.

Namun, sinyalnya merupakan konversi data digital MPEG-2 yang dapat mengantarkan audio visual dengan lebih bersih dan jernih melalui sistem penerimaan yang kita kenal dengan nama Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T) yang kini sudah masuk generasi kedua atau DVB-T2.

Televisi Digital itu bukan TV streaming, jadi tidak memerlukan biaya kuota internet.

TV Digital tidak seperti TV satelit (parabola), siaran TV digital memakai teknologi antena penerima DVB-T2.

TV Digital bukan TV kabel berlangganan, jadi tidak perlu membayar biaya bulanan.

Kominfo akan mulai melakukan migrasi TV Digital.

Jadwal tahapan migrasi televisi digital akan dilakukan sebanyak lima tahap berdasarkan wilayah dan waktu.

Seputar TV Digital

Mengutip dari siarandigital.kominfo.go.id, pengertian dari TV digital adalah siaran televisi yang menggunakan sinyal digital dan sistem komoresi sehingga kualitas gambar dan suaranya lebih baik. 

Selama masa peralihan, kita tetap bisa menyaksikan siaran televisi analog, namun sangat disarankan untuk segera mengubah sinyal antena ke siaran digital.

TV digital tetaplah free to air alias gratis dan masih bisa diakses baik oleh TV analog maupun smart TV dengan kualitas ketajaman gambar dan kejernihan suara TV digital bisa mencapai High Definition.

Namun siaran pada TV analog harus dilengkapi dengan alat bantu penerima siaran bernama dekoder / set top box (STB). Dan jika televisi di rumah sudah tersedia jenis siaran TV digital, maka tidak perlu menambah STB dan sudah bisa langsung menangkap siaran digital.

Apa Itu STB dan DVB-T2?

Set Top Box (STB) atau dekorder itu merupakan perangkat yang berfungsi untuk mengubah sinyal digital yang diterima dari satelit, kabel, ataupun internet ke dalam format analog agar dapat ditampilkan ke layar televisi analog.

Set Top Box yang dihubungkan dengan perangkat analog yaitu jenis Terestrial DVB-T2.

STB ini tidak memerlukan parabola khusus dalam menerima sinyal digital, cukup menggunakan antena televisi UHF-VHF.

Jadi cukup tambahkan STB di tv analag, maka masyarakat sudah bisa menikmati siaran digital.

Sementara, DVB-T2 adalah jenis sinyal digital yang dibaca dan diterjemahkan oleh Set Top Box (STB) atau perangkat penerima TV digital DVB-T2.

Sesuai ketetapan, Indonesia memakai sinyal digital DVB-T2 dalam penyiaran.

Penyiaran televisi bisa dilakukan melalui kabel, satelit ataupun internet.

STB yang digunakan juga berbeda-beda seperti, STB DVB-C (Cable), DVB-S (Satellite), DVB-IPTV (Internet Protocol TV).

Sementara, pada penyiaran digital digunakan STB DVB-T2.

Jadi pastikan Set Top Box Anda berlogo DVB-T2.

Dan jika membeli TV Digital, pastikan TV tersebut bersertifikasi DVB-T2.

CARA Cek TV Sudah Digital atau Belum

Dikutip indonesiabaik.id, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan melakukan penghentian siaran televisi analog (Analog Switch Off/ASO) secara bertahap.

Bagi masyarakat yang televisinya masih merupakan televisi yang hanya menangkap siaran TV analog maka diharuskan memasang Set Top Box (STB) supaya nantinya bisa menerima siaran TV digital.

Untuk lebih memahami TV digital, tak ada salahnya untuk mengetahui ciri-ciri televisi digital. Mengutip dari laman siarandigital.kominfo.go.id, berikut ciri TV digital yang harus dipahami.

1. Tidak Berbentuk Tabung 

Ciri yang pertama yaitu bisa dilihat dari bentuknya. Televisi digital tidak berbentuk tabung. Ukurannya juga tidak besar dan beratnya relatif ringan. Umumnya televisi digital memiliki desain yang ramping dan tipis. 

Di televisi ini juga sudah menggunakan teknologi layar liquid-crystal display (LCD) atau light-emiiting diode (LED). 

2. Memiliki Fitur Pencarian Siara Digital (DTV)

Meskipun demikian, layar tipis tidak menjadi jaminan televisi tersebut masuk dalam kategori TV digital. Sebab televisi digital harus dilengkapi dengan fitur yang mendukung. Televisi digital harus memiliki fitur pencarian siaran digital atau DTV. 

Maka dari itu pengguna TV LED dan LCD biasa membutuhkan set top box (STB) DVB-T2 tambahan untuk bisa menyaksikan siaran TV digital. 

Televisi digital umumnya sudah dilengkapi dengan fitur digital video broadcasting terrestrial second generation (DVB-T2). 

Teknologi tersebut diperlukan untuk menerima sinyal digital dan memungkinkan kita menyaksikan siaran tanpa anterna eksternal. 

3. Kualitas Gambar dan Audio 

Ciri TV digital selanjutnya yaitu bisa dilihat dari kualitas gambar dan audionya. Televisi digital menghadirkan gambar dengan resolusi high definition (HD) hingga 4k. 

Tak hanya itu, suara yang dihasikan juga lebih bagus sebab dilengkapi dengan teknologi surround sound termasuk Dolby Audio.

Apa TV kita sudah TV digital?

Masyarakat dapat melakukan pengecekan dengan mudah yakni melakukan cek pada laman resmi Siaran Digital Kominfo. Caranya yakni:

Buka laman siarandigital.kominfo.go.id/

Selanjutnya pilih menu “Perangkat TV Digital”

Selanjutnya pada pilihan “Pilih Kategori” pilih “Televisi”

Selanjutnya isikan merek televisi beserta Model/Type-nya

Apabila merek televisi dan type merupakan TV yang sudah bisa menerima siaran TV analog maka keterangannya merek dan tipe akan muncul

Apabila televisi tidak terdaftar maka akan muncul keterangan, “Mohon maaf, perangkat yang Anda cari tidak terdaftar pada database kami atau belum memiliki sertifikasi perangkat”.

Tips Pilih STB

STB, menjadi perangkat penting untuk bisa menikmati siaran digital bagi pengguna TV analog.

Saat hendak membeli STB, pilih STB yang bersertifikat Kominfo. Adapun sertifikasi STB oleh Kominfo merupakan bentuk jaminan bahwa STB pasti bisa digunakan dan fiturny bisa berfungsi optimal.

Untuk menangkap siaran TV digital ini diperlukan STB khusus yang mendukung Digital Video Broadcasting - Second Generation Terrestrial yaitu STB DVB-T2, bukan STB lain seperti STB DVB-C (kabel), STB DVB-S (satelit), dan STB DVB-IPTV (internet protokol TV)

Cara Pasang STB ke TV Analog

Berikut langkah memasang STB di TV Analog untuk bisa menikmati siaran digital;

1. Siapkan TV, STB, Remot TV

2. Sambung kabel antena ke STB

3. Sambungkan kabel RCA (merah, kuning, putih) ke STB

4. Nyalakan TV dan STB dengan remot

5. Pilih mode AV pada TV analog

6. Pilih menu "Pencarian Saluran", pilih "Pencarian Otomatis"

7. Pilih "Simpan", siap nonton TV digital

Informasi selengkapnya terkait Migrasi TV Digital/ Analog Switch Off (ASO) bisa SohIB lihat/  unduh di tautan https://linktr.ee/migrasitvdigital

Informasi seputar Migrasi TV Digital (Analog Switch Off) terdiri: Baca E-book Migrasi TV Digital (ASO); Baca Komik TV Digital (ASO); Nonton Short Movie Migrasi TV Digital; Video Migrasi TV Digital (ASO); Berita Migrasi TV Diital (ASO); Cara Jangkauan TV Digital di Daerahmu (Aplikasi).

#ASO

#analogswitchoff

#TVdigital

#siarandigitalindonesia

#ASO2022

 
 

Komentar