Jumat, 26 April 2024 | 06:32
NEWS

Tangani Banjir Rob di Semarang, Ganjar Pranowo Pasang Target Dua Pekan

Tangani Banjir Rob di Semarang, Ganjar Pranowo Pasang Target Dua Pekan
Banjir rob di Semarang (Dok Solopos)

ASKARA - Upaya penanganan banjir rob di kawasan pantai utara (pantura) terus dilakukan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. 

Ganjar pun langsung memasang target, penanganan banjir rampung dalam tempo dua pekan. 

"Hari ini saya mengundang Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) terima kasih sudah hadir, dalam dua minggu ini kita akan mencoba menyelesaikan civil work-nya," ungkap Ganjar dalam keterangannya, dikutip Jumat (3/6). 

Dikatakan Ganjar, waktu kerja dua pekan diputuskan berdasarkan perhitungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). 

Pasalnya, ada potensi gelombang dan kenaikan permukaan air dari siklon Australia. 

"Dari kondisi inilah kemudian kita rapatkan, termasuk melibatkan kawan-kawan di pemerintah kota yang daerahnya ada memang robnya. Ada Kota Semarang, lalu Kabupaten Demak, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Batang," jelasnya. 

Ganjar juga meminta jajarannya melakukan penyisiran di area-area tanggul yang berpotensi jebol. 

Politisi PDI Perjuangan itu mengungkapkan, Dirjen Sumber Daya Air juga telah menyiapkan teknologi Geo Box. 

"Pekerjaan-pekerjaan ini lah yang dalam beberapa hari ini menjadi perhatian kita sambil semua disiplin pada bidang masing-masing dan dalam dua minggu bisa selesai," tandasnya.

Sebelumnya, BMKG menyampaikan, banjir rob terjadi akibat naiknya muka air laut sedang melanda daerah pesisir pantai utara (Pantura) wilayah Jawa Tengah, khususnya di Semarang dan Demak. 

"Mulai tanggal 22-23 Mei terdampak rob di sebagian wilayah pantura karena adanya kenaikan muka air laut akibat pasang maksimum dan gelombang tinggi," kata Koordinator Bidang Informasi Meteorologi Maritim BMKG, Andri Ramdhani, Kamis (26/5).

Namun demikian, kata Andri, hari ini air pasang dan gelombang tinggi di pesisir utara Jawa Tengah mulai menurun. 

"Mulai tanggal 26 Mei ini tren sudah mulai menurun," kata Andri. 
 

Komentar