ASKARA - Sejumlah uang dan barang telah disita Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri dari tersangka Indra Kenz. 

Polisi menyita barang yang diduga hasil kejahatan kasus investasi bodong trading binary option platform Binomo itu untuk mengembalikan kerugian korban.

"Barang bukti yang telah dilakukan penyitaan dokumen dan alat bukti elektronik, " ungkap Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Gatot Repli Handoko kepada wartawan, dikutip Rabu (11/5). 

Dikatakan Gatot, barang bukti lainnya yakni dua unit mobil merek Tesla dan Ferrari California. 

Lalu, tiga unit rumah di Sumatra Utara dan satu unit tanah dan bangunan di Tangerang.

Polisi juga menyita 12 jam tangan mewah dengan berbagai merek yakni, Audemars Piguet 26331ST K14278 ROC, Audemars Piguet JT 1203K/1220, Richard Mille RM 035-02-738, Richard Mille RM 055-766, Richard Mille 011 FM/20 Tachymeter/6201, Richard Mille RM 30 1408, Rolex 116508-00-G730Y631 Daytona YG, Rolex Oyster Perpetual DW 4310 AD 3 5

Rolex Type Oyster Perpetual Date GMT Master II, Vecheron Constantin Geneve 5200/5515388, Patek Philippe 5726/1A-001-7207752, Tag Heuer Type Aquaracer Calibre 7.

"Uang tunai sebesar Rp1.645.262.804," ucap Gatot.

Gatot menyebut penyidik akan memeriksa saksi dan menyita satu mobil Ferrari. Mobil mewah itu masih berada di Medan, Sumatra Utara. 

"Mobil itu akan dibawa ke Jakarta dan dikumpulkan bersama barang bukti lainnya," terang Gatot. 

Indra Kenz dijerat Pasal 45A ayat (1) jo 28 ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Pasal 3, Pasal 5, dan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan/atau Pasal 378 KUHP jo Pasal 55 KUHP. Dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.