Sabtu, 20 April 2024 | 20:48
NEWS

Warga di Sekitar Kepulauan Mentawai Diminta Waspada Gempa Dahsyat, Segera Menjauh dari Pantai Jika Ada Guncangan

Warga di Sekitar Kepulauan Mentawai Diminta Waspada Gempa Dahsyat, Segera Menjauh dari Pantai Jika Ada Guncangan
Ilustrasi gempa. (geo.tv)

ASKARA - Masyarakat di sekitar pusat gempa Kepulauan Mentawai diminta untuk mewaspadai kemungkinan gempa yang lebih besar. 

Menurut Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, hal itu lantaran sudah lama di wilayah itu tidak terjadi gempa besar.

"Kita patut meningkatkan kewaspadaan terkait kejadian gempa pagi ini mengingat zona ini merupakan \\'seismic gap\\' yang sudah lebih dari 200 tahun. Apakah ini gempa pembuka atau bukan hal ini masih sulit diprediksi," ungkap Daryono dalam keterangan tertulis, Senin (14/3). 

Dijelaskan Daryono, gempa besar terakhir di zona tersebut adalah gempa dahsyat berkekuatan sekitar 8,5 skala richter yang terjadi pada 10 Februari 1797 atau 225 tahun yang lalu.

Saat terjadinya gempa tersebut, terjadi tsunami yang besar yang menerjang pantai dan pesisir Kota Padang.

"Sebagai catatan bahwa gempa dahsyat di Kepulauan Mentawai magnitudo 8,5 pada 10 Februari 1797 memicu tsunami di Mentawai, Sumatera Barat, yang menerjang pantai dan muara sungai hingga menggenangi pesisir Kota Padang," terangnya.

Dia mengatakan musibah tsunami pada saat itu menelan banyak korban jiwa. "Banyak rumah hanyut, bahkan kapal besar dapat terdorong 5,5 km ke daratan. Tsunami ini menewaskan lebih dari 300 orang," ungkapnya.

Lantaran itu, pihaknya meminta jika terjadi gempa yang kuat, masyarakat di kawasan pesisir untuk langsung melakukan evakuasi mandiri tanpa perlu menunggu adanya peringatan dini tsunami dari BMKG.

"Sebagai langkah antisipasi, kepada masyarakat pesisir, jika terjadi gempa yang lebih kuat, lakukan upaya evakuasi mandiri dengan cara menjauh dari pantai tanpa menunggu peringatan dini tsunami dari BMKG. Evakuasi mandiri adalah sebuah ikhtiar yang dapat menjamin keselamatan dari tsunami," tandasnya.
 

Komentar