Kamis, 25 April 2024 | 18:44
OPINI

Permohonan Maaf Kepada Mbak Wied Sang Istri!

Permohonan Maaf Kepada Mbak Wied Sang Istri!
Mbak Wied

Oleh: Mang Ucup *)

Artikel ini dipersembahkan untuk sohib saya Kang Tandy Aan.

Dengan ini Mang Ucup mohon maaf yang terdalam dan sebesar-besarnya kepada Mbak Wied (istri) yang terkasih. Kok lucu minta maaf kepada istri sendiri melalui medsos sehingga terkesan seakan-akan just for show only!

Bukankah permasalahan antara suami istri harus diselesaikan di dalam rumah antara mereka berdua. Bukannya secara terbuka di medsos. Ini namanya bodor – guyon dan tidak serius!

Mang Ucup memiliki banyak hal. Mulai dari banyak teman, banyak pengalaman, banyak nulis, banyak bacot dan seterusnya. Namun satu yang tidak dimiliki oleh Mang Ucup ialah rasa empati!

Perasaan untuk menghayati dan juga merasakan apa yang di rasakan oleh orang lain apabila ia diperlakukan seperti itu!

Kami menikah hampir 28 tahun lamanya. Dan selama ini Mbak Wied mendampingi saya dengan setia.  Misalnya ia tidak pernah mau makan lebih awal sebelum saya tiba di rumah. Ia tidak mau pergi kemanapun juga sendirian.

Bahkan ia tidak pernah mo tidur sebelum saya tiba di rumah. Entah jam berapapun juga. Dan kalau saya lapar ia bersedia bangun khusus untuk memasakan apa saja yang saya ingin makan.

Usia mbak Wied 25 tahun lebih muda dari saya. Mbak Wied tidak senang ke dugem. Ia pergi hanya sekedar untukmenyenangkan Mang Ucup.

Namun di lain pihak, dalam seminggu Mbak Wied bisa berkali-kali mengunjungi Gereja untuk mendoakan suaminya agar selalu dilindungi oleh-Nya! Kemanapun kami pergi! Dengan rasa bangga Mbak Wied selalu pamer – My Husband.

Gadis lain mungkin akan merasa malu punya suami tuir seorang kakek gaek seperti Mang Ucup. Makanya mbak Wied selalu ngambek; apabila ada orang bertanya kepada dia. Apakah yang mendampingi ibu itu ayahanda ibu? No! He Is My Beloved Husband!

Namun kebalikannya Mang Ucup seakan-akan terasa malu mempamerkan sang istri kepada pihak lain. Bahkan Mang Ucup merasa lebih bangga dan juga terasa jadi macho berfoto dan pamer di medsos dengan sembilan bidadarI (PL = Pemandu Lagu) dari tempat karaoke. Disamping itu saya telah menghabiskan uang hampir Rp 40 juta dalam semalam!

Cobalah renungkan bagaimana perasaan seorang istri (Mbak Wied) melihat foto suaminya yang bejad di sebar luaskan di Medsos.  Apa kata keluarga mapun teman-teman Gereja dari Mbak Wied yang telah melihat foto Mang Ucup tersebut? Apakah tidak memalukan?

Apa yang harus Mbak Wied utarakan kepada keluarga maupun teman-temannya. Karena memiliki seorang suami yang bragajul edan seperti Mang Ucup yang tidak punya perasaan? Ketika pertama kali mbak Wied melihat foto tersebut di Facebook. Mbak Wied tidak ngomel maklum selama kami menikah ia tidak pernah marah.

Mbak Wied hanya sekedar bertanya dengan lembut sambil berlinang air matanya: “Pah apakah tidak malu pamer bergaya seperti itu?  Dan apakah Papa merasa malu dengan penamilan dan wajah saya untuk ditampilkan di FB? Sehingga butuh para PL Karaoke untuk mejeng di FB?”

Setelah itu Mbak Wied tidak pernah membahas lagi masalah ini.  Seakan-akan hal ini tidak pernah terjadi. Maklum mbak Wied selalu bersedia memaafkan dan melupakan kejadian apapun  yang dilakukan oleh Mang Ucup terhadap Mbak Wied.

Oleh sebab itulah dengan ini saya mohon maaf secara terbuka juga di FB ini kepada mbak Wied. Dan juga janji tidak akan mejeng lagi dengan para PL di FB! Saya akhiri tulisan ini sambil bertanya kepada rekan-rekan FB disini.

Apakah Mang Ucup harus merasa malu dengan penampilan dan wajahnya dari mbak Wied sehingga merasa lebih layak untuk menampilkan para PL (Pemandu Lagu) dari tempat Karaoke?  Apakah mang Ucup harus merasa minder dengan penampilan dari mbak Wied?

*) Menetap di Amsterdam, Belanda

Komentar