Kamis, 25 April 2024 | 17:57
NEWS

SMSI Sumut Kutuk Aksi Kekerasan Terhadap Wartawan di Madina, Minta Polisi Usut Tuntas Berdasar CCTV

SMSI Sumut Kutuk Aksi Kekerasan Terhadap Wartawan di Madina, Minta Polisi Usut Tuntas Berdasar CCTV
Jefri Barata Lubis melapor ke Polres Madina (Dok Istimewa)

ASKARA - Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumatra Utara (Sumut) mengutuk tindakan kekerasan terhadap seorang wartawan di Mandailing Natal (Madina). 

Jefri Barata Lubis, korban kekerasan yang diduga dilakukan oknum salah satu organisasi yang disebut-sebut suruhan Penambang Emas Tak Berizin (PETI) itu merupakan Ketua SMSI Kabupaten Madina.

"Kekerasan terhadap Jefri ini merupakan tindakan biadab. Sebab, wartawan itu bekerja dilindungi undang-undang," tegas Ketua SMSI Sumut, Zulfikar Tanjung didampingi Sekretaris, Erris J Napitupulu kepada wartawan di Medan, Sabtu (5/3). 

Dikatakan Tanjung, seharusnya jika ada pihak-pihak tersinggung atau keberatan atas pemberitaan yang ditulis oleh Jefri, mekanismenya ada diatur dalam undang-undang. Bukan malah bertindak di luar aturan dan main hakim sendiri.

"Untuk itu, kita mengutuk keras aksi premanisme yang telah menciderai kebebasan dan dunia pers," tegasnya.

Kendati demikian, jurnalis senior Provinsi Sumut ini yakin dan percaya penegak hukum dapat menuntaskan kasus yang menimpa Jefri ini.

"Kita yakin dan percaya, penegak hukum, dalam hal ini Polda Sumut dan Polres Madina dapat menuntaskan kasus ini dan menyeret pelakunya ke meja pengadilan. Apalagi, rekaman CCTV di lokasi kejadian jelas menunjukkan wajah terduga para pelaku," tuturnya.

Untuk itu, tambah Tanjung, tidak akan sulit bagi pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini.

"Berdasarkan rekaman CCTV di lokasi kejadian, jelas menunjukkan wajah para pelaku. Oleh sebab itu saya kira, tidak sulit bagi polisi untuk meringkus pelaku dan dalang penganiayaan terhadap Jefri," tandasnya.

Akibat penganiayaan ini Jefri mengalami luka memar pada bagian wajah sebelah kanan. Jefri pun langsung melaporkan peristiwa penganiayaan itu ke Polres Madina.

Komentar