Selasa, 21 Mei 2024 | 21:21
NEWS

Gus Miftah: OK Fine, Saya Minta Maaf Atas Kegaduhan yang Terjadi

Gus Miftah: OK Fine, Saya Minta Maaf Atas Kegaduhan yang Terjadi
Pertunjukan wayang yang viral (Dok Istimewa)

ASKARA - Pertunjukan wayang di Pondok Pesantren Ora Aji Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta yang dipimpin Gus Miftah menuai kritik keras dari berbagai kalangan. 

Pagelaran wayang tersebut awalnya viral lewat potongan video berdurasi 1.15 menit. Pasalnya, pertunjukan tersebut memperlihatkan dalang menghajar 'wayang berpeci' yang diduga mirip Ustaz Khalid Basalamah. 

Terkait kegaduhan yang terjadi, Miftah Maulana Habiburrahman atau yang dikenal dengan Gus Miftah meminta maaf. 

Awalnya, Gus Miftah menyinggung soal otoritas dalang dalam pagelaran wayang yang tidak bisa diintervensi atas lakon yang dibawakannya.

"Wawancara dalang Ki Warseno Slank dengan tv one, dalang dengan segala otoritas nya tidak bisa diintervensi atas lakon yang dibawakannya, dalang independen dengan lakon yang dibawakannya," tulis Gus Miftah dalam keterangan video yang diunggah di Instagram @gusmiftah, Rabu (23/2). 

"Tapi kan pentasnya di pondoknya Miftah... yang salah ya Miftah!!!" sambungnya.

Kemudian, Gus Miftah mengungkapkan musnahnya wayang yang dianggap cukup sederhana. Menurutnya, wayang dianggap musnah jika sudah tidak ada yang 'nanggap' lagi.

"Musnah nya wayang itu sederhana kok, kalau sudah tidak ada yang nanggap dan nguri2..... Lha Miftah nanggap saja supaya kelestariannya terjaga, malah disalahkan... pokoknya Miftah salah, dan harus minta maaf. Oke, salahkan saya, jangan dalangnya, pokoke salahnya Miftah," ucapnya.

"OK fine... saya minta maaf atas kegaduhan yang terjadi, bukan karena nanggap wayangnya!" imbuhnya.

Sebelumnya video pertunjukan wayang viral dengan lakon Begawan Lomana Mertobat dengan dalang Ki Warseno Slank. Wayang kulit pun dibuat menyerupai Ustaz Khalid Basalamah.

“Rumangsamu Bolodewo bantenge tanah Jowo arep mbok usik-usik. Amardhikane arep mbok ganggu cangkemu iki cangkem opo.. cuk! Yen kowe ra seneng wayang ra sah kakean cangkem kowe. Rumangsamu arep dadi opo kowe…. bajing*n… remuk-remuk.. ayo diremuke,” kata dalang Ki Warseno Slenk, dilihat Senin (21/2). 

Sementara, Gus Miftah di tengah pertunjukan wayang, menyampaikan sajak yang berisi sindiran terhadap pihak yang disebut mengharamkan wayang.

“Kamu siapa? Aku tahu jenggotmu panjang tapi belum tua. Wajar tak tahu budaya dan tata krama,” tulis pria bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu di akun Instagramnya @gusmiftah.

Gus Miftah juga mempertanyakan apakah perlu kuda lumping diganti dengan unta lumping dan haruskah gamelan diganti dengan rebana?

“Pohon kelapa dengan pohon kurma? Dan haruskah nama Nabi Sulaiman diganti karena mirip kata-kata Jawa?” tulis Gus Miftah.

Komentar