Sabtu, 20 April 2024 | 18:04
NEWS

Cuaca Esktrem dan Gelombang Tinggi hingga 6 Meter Diprediksi Terjadi di Sini

Cuaca Esktrem dan Gelombang Tinggi hingga 6 Meter Diprediksi Terjadi di Sini
Ilustrasi gelombang tinggi (Dok Istimewa)

ASKARA - Selain potensi adanya hujan es, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi.

Fenomena tersebut berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia yang diprediksi pada 22-23 Februari 2022.
 
Menurut catatan BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur laut-timur dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot. 

Sedangkan, di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 3-20 knot.
 
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Flores, Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud, Laut Maluku, perairan Halmahera, Laut Banda," terang Plt Deputi Klimatologi BMKG, Urip Haryoko dalam keterangan tertulis, Selasa (22/2). 

Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,50 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung dan Samudra Hindia Barat Sumatra. 

Kemudian, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan Pulau Sawu, perairan Kupang-Pulau Rotte, Laut Sawu, Samudra Hindia Selatan Banten-NTT, dan perairan Kepulauan Anambas.
 
Lalu, Perairan selatan Kepulauan Natuna, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kepulauan Selayar, Laut Sulawesi, dan perairan Kepulauan Sangihe. 

Selanjutnya, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung, perairan selatan Sulawesi Utara, Teluk Tomini, Laut Flores bagian barat, dan perairan utara Papua.

Gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50-4,0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku, dan perairan utara Kepulauan Sula. 

Kemudian, perairan Pulau Buru-Pulau Ambon-Pulau Seram, Laut Seram bagian barat, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Leti, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Arafuru, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat, perairan Sorong, perairan Fakfak-Kaimana, perairan Amamapere-Agats, Samudra Pasifik Utara Halmahera.
 
"Gelombang yang sangat tinggi kisaran 4,0-6,0 meter berpeluang terjadi di Laut Seram bagian timur, perairan utara Kai, perairan Kepulauan Babar, perairan Kepulauan Tanimbar, Laut Banda, Laut Flores bagian timur, Samudra Pasifik Utara Papua Barat-Papua," urainya.
 
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, dan kapal ukuran besar seperti kargo/pesiar.
 
"Mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tandasnya.

Komentar