Minggu, 28 April 2024 | 13:14
NEWS

Soal Batu Andesit di Desa Wadas yang Disebut Harta Karun, Ini Penjelasan Ahli Geologi

Soal Batu Andesit di Desa Wadas yang Disebut Harta Karun, Ini Penjelasan Ahli Geologi
Batu Andesit (Dok Istimewa)

ASKARA - Batuan andesit di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah disebut-sebut sebagai salah satu harta karun. 

Ahli geologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman menjelaskan terkait hal itu. Menurut Danny, andesit memang batuan yang bagus, tetapi tidak istimewa. 

"Tidak ada yang istimewa tentang andesit selain memang bagus dan biasa dipakai untuk bangunan," kata Danny, dikutip Senin (14/2).

"Masalah di Wadas adalah masalah sosial, politik, ekonomi serta hukum," sambung Danny. 

Dijelakan Danny, batuan andesit merupakan produk gunung berapi. Bahkan, sebagian besar batu penyusun Candi Borobudur menggunakan andesit.

"Sebagian besar iya (andesit digunakan untuk menyusun Candi Borobudur). Produk gunung api di Indonesia memang kebanyakan andesit, jarang yang berkomposisi granit, seperti di Bangka Belitung," terang Danny.

Berdasarkan informasi dari laman geology.com, kata andesit berasal dari nama Pengunungan Andes di Amerika Selatan. Andesit merupakan bagian dari keluarga batuan beku ekstrusif yang biasanya berwarna abu-abu terang hingga gelap.

Batuan andesit biasanya ditemukan di gunung berapi tepatnya di atas batas lempeng konvergen. Batu itu kerap ditemukan di aliran lava yang dihasilkan gunung berapi di atas zona subduksi.  

Lava yang terkena suhu permukaan kemudian bakal cepat mengeras dan membentuk batuan beku, termasuk batu andesit. 

Sebelumnya, warga Wadas melakukan penolakan terhadap penambangan batu andesit untuk proyek stategis nasional (PSN) Bendungan Bener sejak 2016. 

Pada Selasa (8/2) kemarin, ratusan aparat kepolisian dengan senjata lengkap melakukan pengawalan terhadap pengukuran lahan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. (jpnn)

Komentar