Minggu, 05 Mei 2024 | 07:11
NEWS

Anies Baswedan Sebut Kematian Akibat Omicron Tak Parah, Kebanyakan Warga yang Belum Divaksin Lengkap

Anies Baswedan Sebut Kematian Akibat Omicron Tak Parah, Kebanyakan Warga yang Belum Divaksin Lengkap
Anies Baswedan (Dok Youtube)

ASKARA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan terkait tren angka kematian warga yang terjangkit Covid-19 varian Omicron di Jakarta. 

Menurut Anies, tren angka kematian varian Omicron tidak separah pada gelombang kedua varian Delta yang terjadi ketika pertengahan 2021 lalu. 

Anies menjelaskan, meski tingkat penularan Omicron tinggi tren kematiannya saat ini cenderung lebih rendah dibandingkan saat gelombang kedua, yakni satu hari bisa melakukan pemakaman dengan protap Covid-19 sebanyak 200 kali. 

"Untuk angka kematian dapat kita sampaikan bahwa trennya tidak mengikuti tren gelombang kedua," ujar Anies dalam video yang diunggah pada akun Instagram miliknya, Rabu (9/2). 

Dikatakan Anies, saat puncak gelombang kedua Covid-19 lalu angka kematian positif Covid-19 mencapai 200-an orang dalam sehari. 

"Saat ini angka kematian dalam kisaran 30 per hari," ucapnya.

Anies menilai hal tersebut terjadi karena dua faktor. Pertama, varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron yang merebak tidak mematikan seperti varian Delta meski kecepatan penularannya tinggi. 

"Juga faktor vaksinasi dan kekebalan warga Jakarta yang sudah jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," jelas Anies. 

Lantaran itu, Anies meminta agar masyarakat menyikapi situasi ini dengan tenang. Tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dan melakukan vaksinasi bagi yang belum. 

"Kebanyakan kasus kematian masih didominasi oleh warga yang belum mendapatkan vaksin lengkap," tandasnya.

Komentar