ASKARA - Founder and Lead Instructor in Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengungkapkan terpentalnya Vanessa Angel dari mobil saat kecelakaan maut diduga kuat lantaran tidak memakai sabuk pengaman. 

Namun demikian, kata Jusri, meski memakai seat belt tidak serta-merta memastikan bisa selamat dari kecelakaan.

Menurut dia, sabuk pengaman hanya mengurangi risiko cedera akibat kecelakaan serius. 

"Perlu diingat juga memakai seat belt tidak memastikan kita selamat, tetapi hanya mengurangi risiko cedera serius dari kecelakaan fatal," ungkap Jusri, Jumat (5/10). 

Dia pun menyarankan agar pengemudi dan penumpang menggunakan sabuk pengaman saat hendak melakukan perjalanan menggunakan mobil. Sebab, sabuk pengaman memiliki peran penting untuk mencegah cedera kecelakaan.

Dari data Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (National Highway Traffic Safety Administration/NHTSA) menunjukkan 54 persen dari kecelakaan serius berkurang risikonya ketika memakai sabuk pengaman. 

"Dengan catatan harus menggunakan sabuk pengaman secara tepat," ucapnya. 
Selain itu, Jusri juga menjelaskan cara menggunakan seat belt. Dia menyarankan penggunaan sabuk pengaman harus mengacu pada 3R, yakni rapat, rata dan rendah. 

"Sabuk pengaman itu tidak boleh berlipat. Pastikan harus dalam kondisi baik dan tidak ada robek," kata Jusri. 

Sebelumnya diberitakan, Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur, Kombes Lutfi Usman saat ditemukan di TKP, jasad Vanessa sudah berada di luar mobil.

Diduga, Vanessa Angel terlempar ke luar dari mobil saat kecelakaan maut tersebut terjadi. 

"Iya, jadi Vanessa Angel itu pada saat ditemukan di TKP dia berada di luar kendaraan," kata Lutfi. 

Lutfi menyebutkan, Vanessa terpental lantaran karena tidak menggunakan sabuk pengaman. 

Dikatahui, di dalam mobilnya Vanessa duduk di kursi bagian tengah.

"Kalau dilihat dari itu tidak menggunakan sabuk pengaman," ujar Lutfi.

Sementara, suami Vanessa yang tidak terpental dan terjepit di badan mobil lantaran menggunakan sabuk pengaman.(jpnn/askara)