Kamis, 25 April 2024 | 16:14
NEWS

Kampung Narkoba Surabaya Berhenti Beroperasi Sementara

Kampung Narkoba Surabaya Berhenti Beroperasi Sementara

ASKARA - Sekitar 450 petugas gabungan dari Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jatim, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, Polrestabes Surabaya dan Polres Pelabuhan Tanjung Surabaya, melakukan penggrebekan di kampung Narkoba, Jalan Kunti, Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Bulak Surabaya, pada (6/10) dini hari.

Pengerahan petugas hingga mencapai ratusan dikarenakan, di kampung narkoba tersebut, sangat rawan akan adanya perlawanan dari bandar dan warga disana.

Tidak sedikit laporan yang masuk ke Polda, terkait penyerangan terhadap petugas saat akan melakukan penangkapan. 

"Karena memang disini padat penduduk, dan banyak kos kosan kecil-kecil, dan pendatang dari mana mana, dan tempat ini merupakan daerah yang rawan," jelas AKBP Syamsul Makali Kabag Bin Ops Ditresnarkoba Polda Jatim, saat di temui di lokasi Jalan Kunti, Surabaya. 

Agar tidak bocor, petugas yang ikut grebek, dilarang membawa HP atau alat komunikasi lainnya. Setibanya di kampung padat penduduk itu, petugas langsung melakukan penyisiran di tempat-tempat yang diduga kerap digunakan untuk melakukan transaksi dan pesta shabu. 

Selain melayani pembelian "give away" para bandar disana juga menyediakan tempat untuk mengkonsumsi Shabu bagi pemadat yang tidak berani bawa pulang. Tak heran, bila petugas menemukan banyak bedeng-bedeng kecil yang terbuat dari kayu beratapkan terpal. 

Akses keluar masuk menuju tempat tersebut hanya bisa dilalui dengan jalan kaki. Bahkan melalui  gang sempit dan  berliku. Orang yang tidak pernah kesana dipastikan Bakal kesasar. 

Yang unik, ditempat tersebut juga dipasang alarm pemadam diberbagai  tempat strategis. Fungsi dari alam tersebut untuk peringatan, jika ada petugas kepolisian datang ke lokasi. 

"Kalau ada petugas datang mau masuk pencet alarm, tujuannya apa, supaya pengedar dan bandar bisa lari kabur Sehingga tidak sampai tertangkap. Jadi memang sudah saling mendukung untuk kejahatan narkoba," kata AKBP Syamsul Makali.

Selain itu,  Syamsul Makali menjelaskan, dalam operasi ini petugas   memburu 3 Target Operasi (TO).  Namun petugas hanya menangkap 1 TO di tempat tersebut dan  menemukan barang bukti 4 poket (sabu). 

"Giat malam ini, pertama penindakan, ada 3 TO, yang kami targetkan, di wilayah Kunti, Sidotopo, namun dapat 1 TO atas nama MS. Yang 2, tidak ada ditempat," ucapnya. 

Disamping melakukan penindakan, petugas juga melakukan pendeteksian dini terhadap orang yang berada disana sedari malam sampai pagi. Bila ada orang yang mencurigakan yakni terlihat sehabis menggunakan menggunakan narkoba, dilakukan tes urine. 

Sementara saat di tanya terkait upaya petugas dalam menghilangkan stigma jalan Kunti sarang narkoba, AKBP Syamsul Makali mengatakan, Pertama yang ia lakukan adalah dengan melakukan razia seperti ini, untuk menimbulkan efek deterensi. 

"Kalau nanti disini masih ada. Ya kami lakukan operasi lagi besar-besaran di sini," katanya. 

"Kedepan kemungkinan kami akan dirikan posko kampung bersih narkoba, kampung tangguh bersih narkoba," pungkasnya usai melakukan operasi gabungan di kampung narkoba.

Komentar