ASKARA - Partai Golkar merespons terkait munculnya nama ketua umumnya, Airlangga Hartarto muncul dalam laporan Pandora Papers. 

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus mengatakan, pihaknya masih mencoba menelusuri sumber Pandora Papers dan nama Airlangga tersebut. 

Pihaknya, kata Lodewijk, akan mempelajari laporan tersebut lantaran dikhawatirkan bakal memberikan dampak kepada partai.

“Ya, kita akan mempelajari terus ya, ya itu sempat jadi rumor juga. Nggak bagus buat kita,” kata Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/10). 

Menurut Lodewijk, laporan Pandora Papers yang menyeret nama Airlangga Hartarto ini belum jelas dari mana sumbernya. Sehingga sampai sekarang disebut Lodewijk Partai Golkar masih menunggu kebenaran dari laporan Pandora Papers ini.

“Kita belum tahu sumbernya, sumbernya belum jelas dari mana. Kalau kita lihat dari media-media berbahasa Inggris tidak ada, tapi kok di dalam Bahasa Indonesia ada gitu loh. Itu yang kita tunggu deh,” ujarnya.

Selain Airlangga Hartarto, nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan juga muncul dalam laporan tersebut.

Mengenai hal tersebut Lodewijk yang juga Wakil Ketua DPR RI ini pun menjawab diplomatis. Ditekankannya lebih baik menunggu saja kebenaran laporan ini, agar ke depannya tak lagi berkembang.

“Ya, kita tunggu saja deh. Tidak usah berkembang lagi,” pungkasnya.