Rabu, 17 April 2024 | 03:21
JAYA SUPRANA

Jamurologi

Jamurologi
Jamur (Dok Jaya Suprana/Net)

(Terlebih dahulu agar tidak timbul salah-paham perlu diperjelas bahwa sama dengan virologi bukan ilmu bikin virus tetapi ilmu yang mempelajari virus maka jamurologi bukan ilmu bikin jamur tetapi ilmu yang mempelajari jamur) Di masa masih belajar dan mengajar di Jerman pada dasawarsa ke tujuh abad XX, saya pernah kos di sebuah rumah keluarga petani. Ibu kos  berbaik hati membuatkan saya semur jamur. 

Jamur diambil langsung dari hutan belantara di sekeliling rumah kos. Semula saya ragu menyantap semur jamur buatan ibu kos mengingat konon banyak jenis jamur yang beracun. Namun setelah saya nekad mencicipinya ternyata semur jamur buatan ibu kos luar biasa lezat sampai menimbulkan ketagihan. 

Setelah kembali ke Indonesia saya lanjut menikmati hidangan jamur di restoran China, Jepang, Korea mau pun Indonesia.   

Hidangan vegetarian banyak menggunakan jamur sebagai pengganti daging. Pendek kata jamur tidak kalah lezat dan kenyal ketimbang daging. 

Misterius

Jamur memang merupakan mahluk yang misterius karena memiliki karakteristika beda dari mahluk hidup lain-lainnya. Para taksinomis masih ragu menentukan jamur berbentuk lendir apakah tanaman atau hewan.   

Makanan jamur adalah organisme lain yang sudah mati. Sementara itu jenis jamur yang sudah ditemukan manusia sekitar enampuluhribu. Tak terhitung yang belum ditemukan Jamur bersifat mirip bakteria dalam hal tidak berklorofil. 

Sifat jamur sangat beranekaragam. Ada yang biasa-biasa saja di siang hari namun di dalam kegelapan malam hari mendadak bersinar jingga kekuningan sampai hijau kebiruan. 

Ada yang enak namun ada pula yang tidak enak dimakan. Ada yang beracun maka jangan dimakan. Jamur siap digoreng, direbus. dibakar, ditumis, dipanggang atau diapa pun juga seperti bahan makanan lain-lainnya. Membayangkan sate jamur saja, air liur saya langsung meleleh. 

Jamur bisa berperan sebagai jamu namun ada pula jenis jamur yang bisa berperan sebagai racun. Sementara jamu ajaib hasil temuan serendipiti oleh Alexander Fleming yang disebut sebagai penisilin telah nyata menyelamatkan kesehatan bahkan nyawa jutaan manusia. 

Ada jamur bisa bikin orang sakit perut tetapi ada pula jamur yang menyembuhkan penyakit perut. Bahkan jenis jamur tertentu telah digunakan sebagai obat anti kanker serta vaksin anti smallpox. Sama halnya dengan jamu, jamur memang memiliki potensi preventif dan promotif meningkatkan daya tahan tubuh manusia untuk menangkal gangguan penyakit. Termasuk penyakit saluran pernafasan akibat virus Corona.

Multi Fungsi

Jamur terbukti digunakan oleh para lebah untuk menjaga kesehatan mereka. Sama halnya para satwa hutan memakan jamur demi menjaga kesehatan mereka. Namun manusia termasuk saya lazimnya enggan makan makanan yang sudah jamuran. Jamur bahkan siap menghinggapi kulit manusia yang lembab dan tidak terawat.  

Ada jamur yang bisa mempengaruhi perasaan sampai halusinasi kelas parah. Ada jenis jamur tumbuh pada kayu namun ada pula yang bisa tumbuh di mana-mana termasuk kardus.  

Ada jamur yang tumbuh dari bangkai yang sudah membusuk namun ada pula jenis jamur berdayaguna sebagai pupuk menyuburkan tanaman. Jamur dicampur sampah potensial menjadi kompos yang sangat berguna untuk menyuburkan tanah pertanian dan perkebunan. 

Jamur kancing, hitam, kuping, merang, tiram, payung dan lain-lain menjadi komoditas ekspor penambah devisa negara. Bahkan jenis jamur tertentu bisa diolah menjadi material seperti kulit satwa sebagai bahan tas dan sepatu. 

Ekologi

Masyarakat Maya menganggap jamur yang berbentuk mirip lingga menjadi ikonik spiritual yang diberhalakan. Bagi masyarakat Hindu di India, bentuk jamur menginspirasi lingga sebagai simbol dewa Siwa.  

Sementara kaum ekologis meyakini bahwa jamur siap berperan sebagai ekuilibrium proses pemanasan yang mengancam planet bumi. Dapat diyakini jamur merupakan mata rantai ekosistem yang peran dan potensinya tidak bisa diabaikan sebagai bagian melekat pada kehidupan di planet bumi. 

Jamur sedemikian misterius sehingga belum atau bahkan mustahil keseluruhan misterinya mampu diungkap oleh daya pikir otak manusia yang mustahil sempurna. Justru karena terselubung selimut misteri maka manusia makin penasaran untuk mencari makna yang terkandung pada apa yang disebut sebagai jamur. 

Tidak ada organisme yang mampu menghubungkan satwa dengan tanaman, bakteria dengan tanaman seperti jamur maka para jamurolog meyakini jamur dapat berperan sebagai pelestari keanekaragaman hayati di marcapada.

Jamurologi

Sejak awal abad XXI di Amerika Serikat, jamur menjamur bagi kaum pemerhati jamurologi yang di sana disebut sebagai mykologi untuk asyik mempelajari anekaragam jenis jamur yang sampai kini belum diketahui sampai di mana letak batasan maksimalnya. 

Setara dengan bintang di alam semesta, maka jamur masih merupakan mahluk yang masih harus lebih jauh dipelajari dan diteliti oleh manusia demi dapat memahami betapa dahsyat peran jamur terhadap kehidupan di planet bumi yang cuma satu dan satunya ini. 

Komentar