Kamis, 18 April 2024 | 13:53
NEWS

Ternyata Konsep Vaksin Nusantara Dapat Dipakai untuk Penyakit Lain, Ini Kata Profesor Nidom

Ternyata Konsep Vaksin Nusantara Dapat Dipakai untuk Penyakit Lain, Ini Kata Profesor Nidom
Prof Dr Chairul Anwar Nidom dalam channel Youtube Siti Fadilah Supari (tangkapan layar)

ASKARA - Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Universitas Airlangga (Unair) Profesor Doktor Chairul Anwar Nidom mengungkapkan rangkaian dalam konsep Vaksin Nusantara dapat digunakan untuk penyembuhan kanker, HIV dan sejumlah penyakit lainnya.

Awalnya, Profesor Nidom menjelaskan tentang bagaimana hubungan virus, dalam hal ini SARS-CoV-2 di dalam tubuh dengan respons imun yang juga ada di dalam tubuh seseorang. 

Menurut ahli virologi itu, secara konsep Vaksin Nusantara sudah dijalankan untuk penyembuhan pasien penyakit kanker yang kemudian digunakan untuk penyembuhan infeksi virus. 

"Sementara untuk kanker itu untuk mengendalikan seseorang dari sel-sel yang tumbuh lebih cepat dari yang lain," jelasnya dalam dialog dengan mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari dalam Chanel YouTube yang dikutip Jumat (20/8).

Dari konsep itu, kata Profesor Nidom, timbul pemikirannya untuk mengembangkan respons imun di dalam tubuh manusia yang menurutnya belum tergambar secara lengkap alias masih misteri.

"Kalau misalkan respons imun itu bisa mendeteksi secara lengkap, maka kesehatan tidak ada masalah lagi. Jadi respons itu masih misteri. Oleh karena itu rangkaian-rangkaian (dalam Vaksin Nusantara) yang ada itu tetap kita bisa (pakai) pendekatan apa saja, kanker, infeksi, HIV dan sebagainya," ungkapnya.

Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Profesor Nidom Foundation (PNF) itu menambahkan, hal itu membuat dirinya tertarik melihat pemicu virus SARS-CoV-2 dilihat dari respons imun. 

"Saya melihat dendritik sel itu asalnya di dalam tubuh, kemudian diambil dan dimasukkan lagi. Nah itu, proses itu bisa disebut dengan imonoterapi. Tetapi, dendritik sel yang sudah dikasih antigen, kemudian disuntikkan itu mengikuti kriteria vaksin. Oleh karena itu disebut dendritik sel imonoterapi vaksin," tuturnya.

Metode yang digunakan dalam Vaksin Nusantara itu, kata dia, membuat Indonesia punya kesempatan besar di dalam percaturan keilmuan dunia.

Komentar