Sabtu, 20 April 2024 | 04:25
OPINI

Please, Help Me ! Untuk Mendengarkan Saya Sejenak

Please, Help Me ! Untuk Mendengarkan Saya Sejenak
Ilustrasi

Oleh:  Mang Ucup *)

Penderitaan paling berat dikolong langit ini adalah dicuekin atau tidak Digubris Lagi, karena tidak ada mau yang mendengarkan. Hal inilah yang dialami oleh Ayub. Ia mengalami berbagai macam penderitaan dan percobaan berat. Ia tidak pernah mengeluh. Namun ia merasa sangat menderita karena tidak ada yang mau mendengarkannya.

Hal yang paling berharga di dunia ini adalah waktu! Karena jatah waktu kita hanya 24 jam sehari. Kebanyakan perkawinan kandas, karena tidak bersedia untuk mendengarkan lagi! Tidak bersedia untuk memberikan waktu walaupun hanya sejenak saja untuk mendengarkan dengan sabar. Namun disisi lain kita membuang dan menghambur-hamburkan sang waktu untuk mendengarkan sampah sinetron ataupun melototin FB seharian penuh!

Kita diciptakan untuk mendengarkan bukannya sekedar untuk bicara saja.

Oleh sebab itulah kita diberikan satu mulut namun dua kuping. Namun kenyataannya; manusia itu lebih senang ngoceh daripada mendengarkan. Tugas yang paling berat dalam satu perkawinan ialah memberikan waktu mendengarkan dengan sabar. 

Apakah anda tahu bahwa kebanyakan orang minta didengarkan pendapat ataupun keluhannya. Bukannya karena mereka membutuhkan solusi. Melainkan ingin merasa diperhatikan dan dikasihi. Selama anda tidak tuli anda bisa mendengar. Namun tidak setiap orang bisa dan mau mendengarkan!

Kita bersedia membayar dan mengorbankan waktu pergi ke Psikiater agar bisa bicara bebas. Terlebih lagi agar ada orang yang mau mendengarkan dengan bebas tanpa dipotong maupun tanpa disela!

Harus di akui bahwa mendengarkan itu tidak mudah dan butuh pengorbanan. Mengorbankan bukan hanya sekedar waktu saja. Melainkan juga mengorbankan perasaan sabar. Maklum mendegarkan itu sering membosankan dan juga mengesalkan. Maka dari itu hanya orang bijaksana saja yang bersedia dan mau mendengarkan dengan penuh rasa kasih dan sabar!

Orang merasa dirinya jadi superior dan cerdas kalau banyak bicara! Namun pendapat ini salah besar. Pada saat kita bicara kita mengulangi apa yang telah kita ketahui. sedangkan pada saat kita mendengar kita mendapatkan sesuatu yang baru!

Seorang Salesman yang jago bukanlah seorang yang pintar bicara. Melainkan yang sabar dan mau mendengarkan konsumennya. Untuk menjadi seorang Playboy bukanlah pria yang jago merayu melainkan pria yang bersedia meluangkan waktu untuk mendengarkan dengan sabar dan penuh rasa kasih!

Apakah anda mengetahui? Kebutuhan, problem maupun uneg-uneg apa saja yang ada dilubuk hati dan pikiran orang yang anda kasihi? Dengan mudah kita menyediakan makanan untuk anak-anak kita. Namun pernahkah anda menyediakan waktu untuk mendengarkannya?

Sewaktu kita meluangkan waktu bersama dan berbicara dengan anak-anak kita. Kita jadi mengetahui mereka dan mereka jadi mengetahui kita. Dengan mudah kita memberikan barang-barang berharga untuk orang yang kita kasihi.

Namun tanyalah sendiri kapankah terakhir kalinya anda mau dan bisa mendengarkan dengan sabar lebih dari 10 menit saja? Jika kita menjadi pendengar bagi orang lain yang membutuhkan saluran untuk mengungkapkan perasaannya. Maka kita juga telah membantu meringankan penderitaannya. Jadi anda telah membuat sesuatu karma atau pahala yang baik!

Yuk kita berbagi rasa kasih kepada orang-orang disekitar kita dengan meluangkan lebih banyak meluangkan waktu lagi untuk mendengarkan! Percayalah kekuatan dari mendengarkan memang sangat luar biasa dan dahsyat sekali.

Tulisan simbol dari kata mendengar dalam bahasa  mandarin berarti; Saya memberikan kuping saya, mata saya, perhatian sepenuhnya maupun hati saya.

*) Menetap di Amsterdam, Belanda

Komentar