Kamis, 18 April 2024 | 22:34
JAYA SUPRANA

Mudarat Pestisida Anti Tongeret

Mudarat Pestisida Anti Tongeret
Jaya Suprana (Dok Pribadi)
Serangga cicada yang di Indonesia disebut tongeret terutama yang secara berkala mendadak tampil di permukaan bumi secara berbarengan dalam jumlah jutaan ternyata cukup popular di Amerika Serikat. 
 
Tak kurang dari sang mahapenyanyi merangkap mahapenyair penerima anugrah Nobel, Bob Dylan secara khusus menggubah lagu tentang laskar tongeret berjudul (agak keliru sebab cicada bukan locust) The Day of The Locusts. 
 
Berkala
 
Penampilan tongeret muncul berkala yang melegenda itu senantiasa disambut dengan penuh euforia oleh para entomologis sebagai kesempatan emas untuk meneliti tongeret berkala di laboratorium alam terbuka. 
 
Penelitian organoleptik harus dilakukan secara cepat akjbat usia tongeret setiap kali tampil secara berkala relatif terlalu pendek. Industri pariwisata tongeret juga mengalami masa panen sebab para wisatawan alam menganggap peristiwa tongeret berkala sebagai suatu febomena alam yang secara ajaib secara berkala diatur oleh jam alam. 
 
Namun di balik setiap bencana selalu ada hikmah serta sayang juga sebaliknya di balik setiap hikmah nuscaya ada bencana. Sementara jutaan tongeret berkala antusias disambut oleh para entomologis dan para turis ternyata disambut secara prihatin oleh para petani karena hasil pertanian mereka habis dimusnahkan oleh jutaan larva tongeret berkala dahsyat mewabah menggerogoti akar tanaman kayu seperti pohon apel. 
 
Pestisida
 
Keprihatinan para petani antusias disambut oleh para saintis dan produsen produk pestisida anti hama tongeret berkala. Sayang yang menderita akibaf pestisida anti hama tongeret ternyata bukan hanya para tongeret berkala namun juga para mudigah dan anak-anak manusia yang hidup di sekitar wilayah perkebunan yang diserbu oleh hama tongeret maka disemprot pestisida.  
 
Menurut hasil riset para ilmuwan peneliti ekonomi ekologi dari berbagai perguruan tinggi Amerika Serikat terjadi peningkatan mortalitas para mudigah dan morbiditas anak-anak yang hidup di wilayah perkebunan terdampak hama tongeret sekaligus dampak pestisida anti hama tongeret. 
 
Banyak anak mengalami gangguan saluran pernafasan sampai ke sistem saraf motorik mau pun kognitif akibat terdampak  pestisida anti hama tongeret yang bekerja secara membabibutatuli tanpa membedakan tongeret dengan anak manusia. 
 
Maka merupakan tugas mulia bagi para saintis kimia anti hama untuk kreatif menciptakan pestisida anti tongeret yang ampuh membinasakan tongeret tanpa merusak ekosistem kodrati planet bumi di mana para mudigah dan anak-anak manusia sesuai agenda Pembangunan Berkelanjutan yang telah dimaklumatkan PBB sebagai pedoman pembangunan abad XXI tanpa mengorbankan alam dan manusia. 
 
 

Komentar