Kamis, 25 April 2024 | 08:01
NEWS

Wisma Atlet Diisi 80 Persen Warga Jakarta, Anies Baswedan Disarankan Terapkan PSBB Ketat

Wisma Atlet Diisi 80 Persen Warga Jakarta, Anies Baswedan Disarankan Terapkan PSBB Ketat
Ilustrasi Pasien Corona (Istimewa)

ASKARA - Kasus aktif Covid-19 di wilayah DKI Jakarta terus mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Hingga saat ini, mayoritas pasien Covid-19 khususnya di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet diisi warga DKI Jakarta.

“Mayoritas diisi warga Jakarta sebanyak 80 persen,” ungkap Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet, Letkol TNI AL M Arifin kepada wartawan, Selasa (15/6). 

Dikatakan Arifin, pasien Covid-19 yang masuk ke RSDC Wisma Atlet merupakan kiriman dari puskesmas terdekat. Disebutkan, masih ada lagi antrean pasien yang akan dikirim ke Wisma Atlet.

“Bahkan faktanya sudah di kelurahan-kelurahan sebelahnya ini ikut terpapar Covid-19, termasuk di Ciracas, Bambu Apus, kendalikannya harusnya dimulai sekarang. Jalan harusnya sepi jangan terus macet seperti sekarang ini, ini kan tandanya mobilisasi masyarakat tidak dikendalikan,” imbuhnya.

Arifin pun menyarankan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk menerapkan PSBB secara ketat. Hal ini dilakukan guna menangani antrian pasien Covid-19 di Wisma Atlet.

“Saran saya, sebaiknya PSBB diperketat dulu dalam waktu seminggu dua minggu ini sampai kondisinya kembali landai, biar di sini kita fokus untuk menangani pasien dengan baik,” tuturnya.

“Nanti kalau sudah landai baru diatur lagi secara bertahap, kalau sekarang ini ya harus diatur dengan benar, termasuk dengan klaster kantor juga harus diatur,” sambungnya.

Arifin juga meminta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak. Lantaran hal tersebut dapat meminimalisir penyebaran Covid-19 secara lebih luas.

“Kenapa harus jaga jarak? Karena droplet dari bersin ataupun batuk tanpa masker radiusnya bisa mencapai 1-2 meter. Dropletnya menulari jadi temannya yang awalnya negatif bisa jadi positif,” tuturnya.

“Tapi ini kan kalau untuk menjelaskan per orangnya untuk jaga jarak rada susah jika dipukul rata, sementara di sini yang positif semua nggak masalah, justru kita terus imbau dan edukasi untuk terapkan prokes seperti jaga jarak, cuci tangan, hingga memakai masker,” pungkasnya.

Komentar