Rabu, 18 September 2024 | 12:29
NEWS

Sopir Truk di Pelabuhan Tanjung Priok: Nggak Ada Pungli, Nggak Bisa Muat

Sopir Truk di Pelabuhan Tanjung Priok: Nggak Ada Pungli, Nggak Bisa Muat
Tangkapan layar video sopir truk di Pelabuhan Tanjung Priok

ASKARA - Polisi telah menangkap para preman pelaku pungutan liar (pungli) yang kerap meresahkan para sopir truk pengangkut muatan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sedikitnya, 49 orang preman ditangkap, ditambah seorang lagi diduga bos mereka, yakni AZA, yang kebetulan posisinya sebagai supervisor outsourcing di PT Multi Tally Indonesia.

Namun, tak lama setelah penangkapan para preman tersebut, muncul pengakuan dari salah seorang sopir truk yang menyebut bahwa tidak adanya pungli membuat proses bongkat muat kontainer justru malah terganggu.

"UTC nggak ada pungli, nggak bisa muat. Mobil di setiap blok numpuk, noh, numpuk," kata sopir tersebut sambil merekam suasana di pelabuhan hingga videonya viral di media sosial.

Saking kesalnya, sang sopir menyebut bahwa Indonesia tidak akan bisa menyaingi negara-negara maju.

"Masak muat satu istirahatnya setengah jam, baru maju lagi. Wui, apa kata dunia? Makanya Indonesia pengen kayak luar negeri, nggak bakalan bisa, nggak bakalan bisa, noh, lihat," katanya.

Sebelumnya diberitakan, penangkapan para preman yang melakukan pungli di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara itu berawal dari keluhan para sopir kontainer yang diungkapkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini. Keluhan itu terkait pungutan liar atau pemerasan yang dilakukan oleh beberapa oknum karyawan di beberapa depo di Jakarta Utara.

Jokowi yang langsung menghubungi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo itu untuk menindak para preman yang meresahkan para sopir. Hingga akhirnya Kapolri langsung memerintahkan jajaran Polda Metro Jaya untuk menindak dan mengamankan para tersangka.

Komentar