Jumat, 19 April 2024 | 14:04
NEWS

Polisi Sebut Arus Balik Berjalan Normal, Tak Ada Penumpukan Kendaraan

Polisi Sebut Arus Balik Berjalan Normal, Tak Ada Penumpukan Kendaraan
Arus mudik (Rotasi-otomart.id)

ASKARA - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono menyebut arus balik Lebaran 1442 Hijriah berjalan normal. Masyarakat kembali dari asal daerahnya menuju Jakarta secara bertahap, sehingga tidak ada kepadatan.

"Arus balik sudah 4 hari yang lalu mengalami kenormalan. arus kendaraan lebih kurang 100 ribu kendaraan yang sudah masuk ke Jakarta. Artinya bahwa mudik yang arus balik tidak ada penumpukan di satu hari," katanya di KM 34 tol Cikampek, Jawa Barat, Minggu (23/5).

Menurutnya arus kendaraan mengalami kenaikan pada beberapa hari terakhir. Namun, kenaikan itu secara bertahap. Saat ini kondisi arus lalu lintas sudah kembali normal seperti sebelum libur lebaran 2021.

"Arus kenaikan sebesar 11 persen. Dan sampai malam hari ini mengalami kenaikan sebesar 6 persen. Yang arus dari Sumatra menuju Jakarta kemarin mengalami kenaikan 22 persen. Dan hari ini mengalami penurunan 20 persen," beber Istiono. 

Polri tetap menerapkan kegiatan rutin yang ditingkatkan dalam pengetatan arus balik lebaran 2021 yang berakhir 24 Mei 2021. Meski operasi ketupat 2021 sudah ditutup pada 17 Mei lalu.

Sejauh ini, dia akan menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemerintah perihal diperpanjang atau tidaknya masa pengetatan arus balik.

"Apakah akan diperpanjang hingga tanggal 31 ? Nah ini nanti kita menunggu kebijakan lebih lanjut, apakah kebijakan pengetatan dilanjut sampai 31 Mei atau tidak. Akan kita laksanakan kebijakan dari pemerintah," imbuhnya.

Istiono menambahkan selama 7 hari sejak 15 - 22 Mei, pihaknya dan instansi terkait telah melakukan random cek antigen terhadap 180 ribu orang. Hasilnya 525 orang reaktif Covid-19.

"Data dari tanggal 15 sampai 22 Mei itu sudah kita lakukan yang baik mandatori maupun random sebanyak 180 ribu lebih. Dan yang reaktif 524 orang. Ini sangat efektif. Bayangkan kalau tidak kita lakukan wajib dan random, bagaimana 524 orang itu bisa menularkan yang lain," tandasnya.

Komentar