Jumat, 19 April 2024 | 20:23
NEWS

ISMERLO Mau Bantu Angkat KRI Nanggala, TNI Ajukan Izin ke Pemerintah

ISMERLO Mau Bantu Angkat KRI Nanggala, TNI Ajukan Izin ke Pemerintah
KRI Nanggala-402 (Dok Istimewa)

ASKARA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengajukan bantuan kepada International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO), untuk mengevakuasi badan KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan utara Bali.

ISMERLO merupakan organisasi militer yang beroperasi di lingkungan internasional yang berfokus pada tujuan kemanusiaan, untuk menyelamatkan nyawa di laut.

"Hal ini diperlukan untuk mengevakuasi KRI Nanggala-402, tentunya diperlukan kerja sama internasional," ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers, Minggu (25/4) malam.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono, mengatakan telah berkomitmen untuk mengangkat kapal selam ini meski di kedalaman 838 meter. 

Menurut Yudo, ISMERLO bersedia untuk membantu dalam proses pengangkatan badan KRI Nanggala yang telah terbelah menjadi tiga bagian tersebut.

"Berusaha untuk bisa mengangkat kapal ini walaupun dengan kedalaman 838 M tadi. Dan tentunya dalam organisasi ISMERLO juga ada rekan-rekan kita dari luar yang menawarkan ini," kata Yudo.

Meski tawaran bantuan dari negara-negara yang tergabung dalam ISMERLO telah ada. Namun, pengajuan bantuan merupakan keputusan pemerintah dan harus mendapat persetujuan dari petinggi negara.

"Saya akan mengajukan pada Panglima TNI dan nanti akan berjenjang ke atas dan tentunya sudah ada keputusan kita akan angkat kapal itu," tutur Yudo.

KRI Nanggala-402 ditemukan menggunakan remote operated vehicle (ROV) milik MV Swift Rescue milik pemerintah Singapura pada, Minggu (25/4) pukul 09.00 WITA.

Badan kapal ditemukan di posisi 07 derajat 46' 56" Selatan, dan 114 derajat 51' 20" Timur. Jarak ini berada kurang lebih 1.500 yard di Selatan titik awal hilangnya kapal selam ini.

Komentar