Kamis, 25 April 2024 | 11:06
NEWS

Merawat Benteng Alami Gempabumi dan Tsunami di Pantai Kata Pariaman

Merawat Benteng Alami Gempabumi dan Tsunami di Pantai Kata Pariaman
Doni Monardo menanam bibit pohon ketapang di Pantai Kata, Pariaman (Dok BNPB)

ASKARA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengingatkan tentang mitigasi bencana, saat melakukan kunjungan kerja di Pantai Kata, Desa Taluk, Pariaman, Sumatra Barat.

Doni secara khusus datang ke wilayah pesisir 'Bumi Minangkabau' itu tak lain, memastikan bibit pohon ketapang benar-benar terawat dan tumbuh subur setelah ditanam bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada 6 April 2021 lalu.

Kala itu dia berhalangan hadir dan diwakilkan Plt. Sekretaris Utama BNPB. Sebab harus memimpin penanganan banjir bandang dan longsor di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur pada 4 April 2021.

“Biasanya ada program menanam pohon setelah itu selesai. Jadi tidak diikuti dengan perawatan. Padahal yang diinginkan itu bukan hanya menanamnya, tetapi dilanjutkan dengan perawatan,” kata Doni dalam keterangannya, Kamis (15/4).

Menurutnya keberadaan ketapang dan jenis pohon lain yang ditanam sangat penting, selain sebagai peneduh, kelak pohon jenis pesisir pantai itu mampu menjadi benteng alami, yang dapat mereduksi potensi ancaman bencana gempabumi dan tsunami.

Mengingat wilayah pesisir barat Sumatera Barat terdapat pertemuan subduksi lempeng Indo-Australia atau tepatnya di bagian selatan Kepulauan Mentawai.

Adapun menurut beberapa pakar dan ahli, apabila kemudian terjadi pelepasan energi, maka hal itu mampu memicu gempabumi dan tsunami yang dapat berdampak bagi kehidupan penduduk di wilayah pesisir.

"Kalau ini bergerak dan lepas energinya, maka dampaknya langsung kepada penduduk yang ada di pesisir, bukan hanya di Kota Padang, tetapi di wilayah barat Pulau Sumatera,” jelasnya

Maka pentingnya memitigasi adanya bencana, seperti gempa dan tsunami tidak bisa hanya mengandalkan instrumen infrastruktur buatan manusia saja. Namin harus diimbangi dengan kombinasi alam.

Dia mencontohkan cerita kelam bagi masyarakat di Sendai, Jepang saat menghadapi tsunami pada 2011 silam. Pembangunan proyek penahan gelombang tsunami buatan Jepang sekalipun nyatanya tak mampu meredam amukan air laut yang naik ke daratan. 

"Oleh karenanya, mitigasi untuk menghadapi ini semua harus dengan kombinasi untuk meningkatkan mitigasi berbasis vegetasi dan mitigasi berbasis infrastruktur,” pesan Doni.

Komentar