Sabtu, 20 April 2024 | 19:56
NEWS

Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Sejauh 1300 Meter Pagi Ini

Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Sejauh 1300 Meter Pagi Ini
(Dok. Antara)

ASKARA - Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran (APG) sebanyak tiga kali dengan maksimal jarak luncur hingga 1300 meter mengarah ke barat daya pada, Sabtu (27/3) pagi.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan, awan panas guguran terjadi pada pukul 06.02, 06.03 dan 06.31 WIB. 

"Fenomena tersebut juga tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 44 milimeter selama 130 detik. Berdasarkan hasil pengamatan sejak 5 November 2020 hingga hari ini menunjukkan aktivitas vulkanik masih tinggi. Maka disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa erupsi efusif," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati.

Namun demikian, BPPTKG juga mengingatkan erupsi eksplosif juga masih berpeluang terjadi dengan potensi lontaran material vulkanik yang dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

"Mengenai adanya aktivitas tersebut, BPPTKG menetapkan status Gunung Merapi dalam level III atau siaga," kata Raditya Jati. 

Adapun, pihak BPPTKG juga menjelaskan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog hingga Krasak. Selain itu Sungai Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer dan pada sektor tenggara yaitu Sungai Gendol sejauh 3 kilometer.

Dalam hal ini, masyarakat diharapkan agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan selalu mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. 

"Kegiatan penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan sementara," ujar Raditya Jati. 

Pelaku wisata juga direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. 

"Apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," demikian Raditya Jati.

Komentar