Sabtu, 20 April 2024 | 04:48
NEWS

Kesadaran Pentingnya Udara Bersih Perlu Ditingkatkan

Kesadaran Pentingnya Udara Bersih Perlu Ditingkatkan
Ilustrasi Indeks Standar Pencemaran Udara. (Youngster)

ASKARA - Polusi udara bisa menyebabkan angka kematian di seluruh dunia. Hal itu berdasarkan temuan tim peneliti dari Harvard University bekerja sama dengan University of Birmingham, University of Leicester, hingga University College London. 

Pegiat lingkungan dan dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Sari turut menyampaikan pandangannya. Menurutnya, lingkungan hidup merupakan bagian dari pembangunan berkelanjutan. Tanpa adanya lingkungan yang sehat, pembangunan tidak akan tumbuh dengan baik. 

"Polusi udara sudah sangat mengganggu. Di banyak kota di seluruh Indonesia sebetulnya tetapi Jakarta yang paling parah. Padahal, dampaknya luar biasa," ujar Agus Sari dalam video yang diunggah Akun Komunitas Bicara Udara, Selasa (16/3). 

Selain berdampak kepada kematian, juga menurunnya IQ serta kemampuan untuk belajar. 

"Permasalahan dengan sistem pernapasan, karsinogenik juga kalau dia debu-debu kecil yang pm 2,5 itu bisa membuat paru-paru kita cancerous. Ini kerugiannya luar biasa tingginya," jelas Agus Sari. 

Oleh karena itu, dia mengingatkan jika kesadaran akan pentingnya udara bersih ini tidak ditingkatkan polusi udara akan semakin tinggi dan masyarakat juga yang harus membayarnya.

"Pada saat pencemar udara tidak membayar pencemaran yang dihasilkannya maka konsumen udara bersih yang harus membayar, dan itu sebentar lagi akan terjadi kalau kita nggak melakukan apa-apa," ujar Agus Sari.

Komunitas Bicara Udara merupakan saluran untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya udara bersih dan usaha untuk membantu mengurangi polusi udara. Kanal tersebut merupakan lanjutan dari upaya yang dilakukan oleh Koalisi Langit Biru Jakarta yang memulai gerakan di laman Change.org tahun lalu. 

Petisi yang dapat diakses di laman www.change.org/langitbirujakarta itu menjadi perhatian warga Jakarta dan telah mengumpulkan sekitar 78 ribu tanda tangan. Novita Natalia yang memulai petisi tersebut berharap, komunitas ini bisa menjadi wadah edukasi dan berbagi pengalaman warga yang ingin membantu untuk mengurangi polusi udara yang kian mengkhawatirkan. 

"Kami percaya keinginan untuk menikmati udara bersih merupakan hak semua warga. Tidak hanya di Jakarta, tapi di semua daerah. Kami sadar bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, karena itu sudah waktunya bagi masyarakat untuk ikut berperan," kata Novita. (jpnn)   

Komentar