Sabtu, 27 April 2024 | 09:30
NEWS

Tinjau STPI, Doni Monardo Ingatkan Konsistensi Protokol Kesehatan

Tinjau STPI, Doni Monardo Ingatkan Konsistensi Protokol Kesehatan
(Dok. BNPB)

ASKARA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau persiapan kegiatan belajar mengajar tatap muka di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di Curug, Tangerang, Banten, Sabtu (6/3).

Dia berpesan agar pada implementasinya nanti protokol kesehatan dapat dilakukan secara konsisten dan tidak kendor. Doni Monardo yakin apabila hal itu dapat dijaga dengan baik maka dapat meminimalisir penularan Covid-19 di lingkungan kampus.

"Yang paling penting adalah konsistensi. Kalau konsep tadi bisa dilaksanakan secara optimal dan konsisten, saya yakin tidak akan ada yang terpapar," kata Doni Monardo.

Dia juga berpesan soal status kesehatan baik peserta didik maupun tenaga pendidik dapat dipastikan dalam kondisi sehat serta tidak memiliki risiko tinggi. 

Bagi tenaga didik yang memiliki penyakit penyerta atau komorbiditas, Doni Monardo memberikan saran agar tidak melakukan tatap muka dengan para siswa. Sebab, mereka yang memiliki risiko tinggi tersebut dapat mudah tertular dan berakibat fatal apabila tertular Covid-19 dari peserta didik berusia muda yang sudah terinfeksi sebelumnya namun masuk katagori Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Penting sekali bagi para peserta didik, termasuk juga para pengasuh khususnya untuk juga diketahui status kesehatannya. Saya sarankan apabila ada pengasuh yang memiliki risiko tinggi, punya komorbid sebaiknya tidak boleh melakukan pertemuan fisik dengan para siswa," jelas Doni Monardo.

Kegiatan belajar tatap muka STPI, menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, rencananya akan dimulai pekan depan dengan porsi 30 persen masuk kelas dan 70 persen menggunakan media daring. Kegiatan belajar tatap muka juga hanya dikhususkan bagi kelas praktik saja, yang mana hal itu mengharuskan kehadiran peserta didik.

Dalam implementasinya nanti, kegiatan belajar tatap muka akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dimulai dari wajib mengenakan masker, mencuci tangan dan periksa suhu badan sebelum masuk ruang kelas.

Kemudian wajib swab antigen sampai dengan konsep makan menggunakan sistem blok, di mana para taruna dan taruni tidak mengonsumsi makanan dalam satu meja dan saling membelakangi.

Komentar