Minggu, 19 Mei 2024 | 15:21
COMMUNITY

Dari Blitar untuk Indonesia: Gerakan Cinta Tanah Air

Dari Blitar untuk Indonesia: Gerakan Cinta Tanah Air
Hari Cinta Tanah Air (Dok Istimewa)

ASKARA - 14 Februari 1945 adalah hari yang patut diingat sebagai hari besar bangsa Indonesia, karena tidak tahan dengan perlakuan Jepang terhadap saudara sebangsanya yang di-romusha-kan, sehingga tersulutlah rasa satu rasa satu bangsa para anggota PETA Blitar. Berujung dengan tindakan gagah berani melakukan perlawanan nyata terhadap Jepang, di ujung subuh mereka sepakat memulai perlawanan yang diawali dengan peletusan mortir.

Tragedi pemberontakan PETA Blitar yang dipimpin Shodancho Supriyadi, secara berani mengibarkan Bendera Merah Putih di tempat ini, di tempat didirikannya Museum Potlot yang berada di Kota Blitar.

Pemberontakan itu menyulut rentetan pemberontakan PETA lain di seluruh Tanah Air, hingga perlawanan negara-negara yang di bawah penjajahan Jepang di Asia, dengan kemudian terjadinya peristiwa dijatuhkannya bom di Hiroshima dan Nagasaki oleh sekutu, ditutup dengan pemberontakan PETA di Rengasdengklok yang ditandai dengan pengibaran bendera di tanggal 16 Agustus 1945, hingga mencapai peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus.

Walaupun secara fisik pemberontakan bisa digagalkan Jepang, tapi secara esensi keberanian dan kepahlawanan para anggota PETA Blitar telah sukses membangkitkan semangat nasionalisme ke seluruh penjuru Nusantara, dan membuat keroposnya Jepang terlihat dimata dunia.

Seperti kita semua ketahui, 1 Juni menjadi hari lahir Pancasila, diawali dari peringatan secara konsisten dari Blitar. Maka penting kiranya upaya pemberontakan yang secara berani mengorbankan nyawa pada tanggal 14 Februari, kita perjuangkan agar diperingati sebagai hari Cinta Tanah Air.

Berangkat dari situlah, kami bagian dari warga Blitar dan segenap tumpah darah Indonesia mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya Blitar, untuk sama sama bergotong royong, bersatu padu, sebagai bentuk tanggung jawab moral dan historis kita, sebagai bentuk konkret nasionalisme dan patriotisme kita.

Kami mengajak pemuda pemudi Blitar hadir dan mencatatkan diri dalam sejarah untuk menjadi penggagas tanggal 14 Februari sebagai Hari Cinta Tanah Air.  Bersama-sama kita jadikan tanggal 14 Februari sebagai 'Hari Cinta Tanah Air', yang harapannya ke depan mampu dan harus menjadi hari yang diperingati secara nasional, seperti 1 Juni, sebagai Hari Lahir Pancasila, yang lebih dulu oleh para senior di Blitar telah berhasil dijadikan sebagai Hari Nasional.

Berangkat sama-sama dari historis yang begitu kuat, sebagai sejarah perintis menuju kemerdekaan, sudah selayaknya 14 Februari dijadikan sebagai satu hari besar bagi angsa Indonesia.

Agar semangat api perjuangan yang telah dipantik oleh para pemberontak Peta terhadap Jepang terus diwarisi dari generasi ke generasi, agar bukan hanya abu yang didapat, yang dimana pasca dijadikannya 14 Februari sebagai Hari Cinta Tanah Air, sejarah yang besar ini juga mampu dimasukkan ke dalam kurikulum di sekolah-sekolah sebagai satu muatan lokal maupun pelajaran yang harus dipahami dan diresapi sehingga apa yang kemudian disebut Bung Karno sebagai Jasmerah, jangan sekali-kali melupakan sejarah dapat benar-benar terimplementasi, dan kita dapat berbangga karena kita adalah satu bangsa yang besar dan masyhur.

Untuk itu dengan tema 'Dari Blitar Untuk Indonesia' kita jadikan momentum ini sebagai torehan tinta emas yang kita catatkan bersama-sama, bahwa sekali lagi dari Blitar, kita mampu membuat sesuatu yang besar untuk Indonesia.

Komentar