Kuliah Umum Perdana Kelas PWI Jaya di STIH Painan

ASKARA - Carut Marut Penegakan Hukum Keadilan dalam Berbangsa dan Bernegara menjadi judul makalah yang disampaikan Prof. Dr. Dra. Hj. Faridatul Fauziah, SH, MH pada kuliah umum Kelas PWI Jaya di STIH Painan di Kota Serang, Banten, Sabtu (23/1).
Selama hampir satu jam, Prof Faridatul memberi penjelasan terkait disharmonisasi dalam penegakan hukum di Indonesia. Dia menguraikan beberapa contoh kasus, misalnya terkait keberadaan Front Pembela Islam.
Kendati demikian, saat disinggung mengenai kontroversi ada atau tidaknya pelanggaran hak asasi manusia dalam kasus terkait FPI, Prof Faridatul yang juga wakil ketua STIH Painan secara halus menolak memberi pernyataan.
Kuliah perdana Kelas PWI Jaya untuk perolehan gelar Sarjana Hukum ini menghadirkan Prof Faridatul sebagai pemateri tunggal.
Sebenarnya, untuk kuliah umum ini direncanakan menghadirkan satu pemateri lainnya yakni seorang dosen tamu Prof. DR. H. Fauzi Hasibuan, SH, M.Hum. Dia adalah Ketua Dewan Pakar DPN Peradi 2020-2025 yang juga Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta.
"Sayangnya Prof. Dr. Fauzi berhalangan hadir sehingga Prof. Dr. Dra. Hj. Faridatul menjadi pemateri tunggal," kata Prof. Dr. Sudadio, M.Pd selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Painan.
Prof Sudadio yang juga ketua LP3M STIH Painan membuka dan sekaligus menutup kuliah perdana Kelas PWI Jaya ini.
Awalnya, STIH Painan mengharapkan kehadiran Kepala Polda Banten Irjen Rudy Heryanto untuk memberi paparan atau pemateri pada kuliah perdana namun berhalangan hadir.
Berikut adalah anggota Kelas PWI Jaya yang meniti perjuangan di STIH Painan yakni Sayid Iskandarsyah, Cak Herry SL, Naek Efendi Pangaribuan, Kadirah, Tumpak Sidabutar, Irish Riswoyo, Fathan Rangkuti, Ferry Edyanto, Suhendra, Rialini Nonnie Rering, Sugiarto, Dede Agus Sodikin, Penerus Bonar Karo, Jamal Effendi, dan Tebe Adhi.
Suhendra dan Fathan Rangkuti tidak bisa bergabung pada kuliah umum ini lantaran kesehatan agak terganggu.
Kuliah perdana Kelas PWI Jaya yang offline ini diikuti juga oleh mahasiswa lainnya melalui zoom meeting. Juga disaksikan secara langsung oleh Kesit Budi Handoyo selaku sekretaris umum, Firdaus Baderi selaku wakil ketua bidang pendidikan, dan Arman Suparman selaku advokat PWI Jaya.
"Hidup itu harus berkorban, besar atau kecil," kata Prof Sudadio.
Prof Sudadio juga mengapresiasi pengorbanan teman-teman PWI Jaya yang berkenan menyerahkan sebagian sisa usia serta hidup dan kehidupannya dengan menggali ilmu hukum di STIH Painan yang memiliki tagline "Unggul, Beda, dan Berkarakter."
Komentar