Sabtu, 18 Mei 2024 | 13:39
NEWS

KNKT Menduga Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Tidak Meledak Sebelum Menyentuh Air

KNKT Menduga Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Tidak Meledak Sebelum Menyentuh Air
Sriwijaya Air (Airmagz.com)

ASKARA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah mengantongi sejumlah data terkait investigasi pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1) lalu. 

Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono menyatakan, pihaknya telah mengumpulkan data radar (ADS-B) dari Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNI).

Dari data tersebut, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB, terbang menuju arah barat laut dan pada pukul 14.40 WIB pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki, tercatat pesawat mulai turun dan data terakhir pesawat pada ketinggian 250 kaki. 

Terekamnya data sampai dengan 250 kaki, mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. 

"Dari data ini, kami menduga bahwa mesin masih dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air," kata Soerjanto Tjahjono dalam keterangannya, Selasa (12/1).

Data lapangan lain yang didapat KNKT dari KRI Rigel adalah sebaran wreckage memiliki besaran dengan lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter. 

“Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," tutur Soerjanto. 

Temuan bagian pesawat yang telah dikumpulkan Basarnas, salah satunya adalah bagian mesin yaitu turbine disc dengan fan blade yang mengalami kerusakan. 

“Kerusakan pada fan blade menunjukkan bahwa kondisi mesin masih bekerja saat mengalami benturan," jelas Soerjanto.
 
Hal itu sejalan dengan dugaan sistem pesawat masih berfungsi sampai dengan pesawat pada ketinggian 250 kaki. 

Proses investigasi masih terus berlangsung dan akan melakukan beberapa kegiatan antara lain, melanjutkan pencarian black box, pengumpulan data pesawat dan awak pesawat, melakukan beberapa tnterview dengan pihak terkait dan kegiatan lainnya.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, atau 11 nautical mile dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang-Banten pada, Sabtu (9/1).

Pesawat teregistrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu jatuh saat akan menanjak ke ketinggian 13.000 kaki dari permukaan laut. Sebelum lepas landas, sempat menunda keberangkatannya selama 30 menit karena cuaca hujan. 

Komentar