Sabtu, 20 April 2024 | 11:42
NEWS

Penyelam BSG dan IDRT Mulai Evakuasi Korban Sriwijaya Air dari Bawah Air

Penyelam BSG dan IDRT Mulai Evakuasi Korban Sriwijaya Air dari Bawah Air
Persiapan penyelaman evakuasi jenazah pesawat Sriwijaya Air (Dok Askara)

ASKARA - Proses evakuasi jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 dari bawah air, dimulai Senin (11/1) pagi. Para penyelam diminta tetap menjaga keselamatan dan efek kontaminasi saat melakukan proses evakuasi. 

Demikian disampaikan Komandan Kompi Basarnas Special Group (BSG), Charles Batlajary kepada 40 penyelam dari BSG dan Indonesian Divers Rescue Team (IDRT).

"Keselamatan penyelaman sangat penting, jangan memaksakan diri, terlalu percaya diri atau khawatir dengan tekanan proses evakuasi," tegasnya dalam briefing sebelum penyelaman.

Setelah melakukan mapping kondisi bawah air di lokasi kejadian, Basarnas memutuskan untuk mengirimkan seluruh penyelam dan segera memprioritaskan evakuasi jenazah. 

Pasalnya, para keluarga korban sangat menantikan kepastian kondisi keluarganya yang jadi penumpang dan awak Sriwijaya SJ-182. Untuk itu, proses penganganan evakuasi dari bawah air akan diberlakukan dengan respek dan kehormatan pada jenazah. 

Reporter Hendrata Yudha yang tergabung dengan penyelam profesional IDRT melaporkan, cuaca di lokasi cukup berombak dengan jarak pandang terbatas. 

Lokasi jenazah diperkirakan pada kedalaman 20-30 meter di bawah air. Karena sudah memasuki hari ketiga, proses dekomposisi jenazah akan dihadapi para penyelam. 

Komandan Regu IDRT, Ebram Harimurti meminta kepada para penyelam memperhatikan prosedur evakuasi di bawah air dan tekanan mental menghadapi kondisi jenazah.

"Siapkan mental dengan penuh kerelawanan, agar kita bisa bekerja tanpa beban," ujarnya. 

Para penyelam berada di kapal Basarnas KN Wisnu, yang disiapkan sebagai pangkalan operasi evakuasi dan pengumpulan korban Sriwijaya Air.

 

Komentar