Jumat, 26 April 2024 | 01:00
NEWS

Bela Uighur, Striker Barcelona Setop Kerja Sama dengan Huawei

Bela Uighur, Striker Barcelona Setop Kerja Sama dengan Huawei
Antoine Griezmann. (Detik/Reuters)

ASKARA - Striker Barcelona FC Antoine Griezmann melakukan langkah besar dengan menghentikan kerja sama perusahaan teknologi asal Tiongkok Huawei. Itu dilakukan sebagai bentuk pembelaan terhadap etnis muslim Uighur.

Keputusan itu dibagikan Griezmann melalui akun Instagram. Griezmann menduga perusahaan raksasa itu berperan terhadap penderitaan muslim Uighur.

"Menyusul kecurigaan kuat bahwa perusahaan Huawei telah berkontribusi pada pengembangan 'peringatan Uighur' lewat perangkat lunak pengenalan wajah, saya mengumumkan penghentian segera kemitraan dengan perusahaan," tulis Griezmann seperti dilansir AP, Jumat (11/12).

Punggawa Timnas Prancis tersebut mendorong Huawei menjunjung tinggi hak asasi manusia dengan tidak lagi terlibat dalam penindasan terhadap Uighur.

"Saya mengambil kesempatan ini mengundang Huawei untuk tidak hanya menyangkal tuduhan ini, tetapi mengambil tindakan nyata secepat mungkin mengutuk penindasan massal ini," tutur Griezmann. 

"Menggunakan pengaruhnya untuk berkonstribusi pada penghormatan terhadap hak asasi manusia dan hak perempuan dalam masyarakat," tambahnya.

Griezmann merupakan duta merek global Huawei dan telah muncul dalam iklan yang mempromosikan ponsel cerdas perusahaan tersebut.

Sebelum Griezmann, sejumlah pesepak bola lain seperti gelandang Arsenal Mesut Ozil dan striker Istanbul Basaksehir Demba Ba juga pernah memberikan dukungan terhadap muslim Uighur. 

Keberadaan etnis muslim Uighur di Provinsi Xinjiang terus menjadi sorotan dunia, terutama setelah pemerintah Tiongkok diduga menahan lebih dari satu juta orang Uighur di tempat penampungan layaknya kamp konsentrasi.

Laporan penahanan sewenang-wenang itu mencuat setelah Human Rights Watch merilis laporan pada September 2018. Laporan itu berisikan dugaan penangkapan sistematis yang menargetkan etnis Uighur di Xinjiang.

Menurut kesaksian sejumlah warga Uighur di Xinjiang, pihak berwenang Tiongkok telah melakukan penahanan massal terhadap Uighur dan minoritas muslim lainnya di Xinjiang sejak 2014. 

Komentar