Sabtu, 20 April 2024 | 08:56
NEWS

Jangan Sampai Insiden FPI Tutupi Kasus-kasus Korupsi

Jangan Sampai Insiden FPI Tutupi Kasus-kasus Korupsi
Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas. (Antara)

ASKARA - Pengurus Pusat Muhamadiyah mengingatkan masyarakat luas agar insiden tewasnya enam anggota FPI tidak menutupi kasus korupsi yang sedang marak akhir-akhir ini.

"Jangan sampai perkara ini menutup kesadaran kita bersama. Sebab, ada potensi terjadinya kejahatan dalam bentuk lain yaitu korupsi," kata Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas saat jumpa pers secara virtual, Selasa (8/12).

Busyro yang pernah menjabat ketua Komisi Pemberantasan Korupsi menggantikan Antasari Azhar mengatakan, saat ini kejahatan korupsi makin terstruktur, sistematis, dan masif.

"Saat ini tidak hanya pandemi Covid-19 tetapi juga pandemi korupsi," katanya.

Empat menteri yang diproses hukum oleh KPK selama periode Presiden Joko Widodo menunjukkan korupsi makin tersistem. Artinya, terdapat problem besar yang mesti diselesaikan bersama.

"Praktik korupsi adalah musuh bersama," kata Busyro.

Menurutnya, persoalan atau penanganan korupsi tidak hanya pekerjaan polisi atau KPK saja. Namun, jauh dari itu melibatkan semua aspek masyarakat tanpa terkecuali.

Oleh sebab itu, Busyro mengingatkan jangan sampai kejadian tewasnya enam anggota FPI bisa melupakan atau membuat masyarakat lengah sehingga terjadi kejahatan korupsi.

Dia mengatakan, semakin hari upaya mewanti-wanti atau mewaspadai praktik korupsi membutuhkan pencermatan lebih oleh semua elemen masyarakat.

"Ini sebagai bentuk tanggung jawab demokrasi," ujar Busyro.

Terakhir, Busyro berharap pihak-pihak terkait mengusut tuntas dan secara terbuka menangani kasus kematian enam anggota FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin dini hari (7/12). (ant)

Komentar