Minggu, 28 April 2024 | 23:46
NEWS

BPBD DIY Temukan Banyak Longsoran Baru Gunung Merapi

BPBD DIY Temukan Banyak Longsoran Baru Gunung Merapi
(Antara)

ASKARA - Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DI Yogyakarta melakukan pemantauan perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui udara menggunakan helikopter BNPB pada Jumat (27/11).

Kegiatan tersebut dilakukan guna memantau wilayah untuk kemudian dapat diambil langkah lebih lanjut dalam kaitan mitigasi kebencanaan bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai yang berhulu di lereng Gunung Merapi.

"Bagi kami sebagai bahan evaluasi untuk mitigasi masyarakat di bantaran sungai yang berhulu di lereng Gunung Merapi," kata Endro Sambodo, Tim TRC BPBD DIY.

Adapun, hasil monitoring melalui udara tersebut, Endro menyebut ada banyak material longsoran baru dari puncak gunung.

"Secara sekilas terdapat banyak material longsoran baru," katanya.

Longsoran itu mengarah ke lereng yang secara dominan menuju barat dan barat daya. Sedangkan, dilihat dari morfologinya, material longsoran mengarah ke hulu Kali Senowo, Kali Putih, dan Kali Lamat.

Endro juga melaporkan, untuk wilayah barat daya, ada beberapa material yang berada di lereng mengarah masuk ke hulu Kali Boyong dan Kali Krasak. Sedangkan untuk sisi tenggara di hulu Kali Gendol terlihat ada longsoran material baru. Perkiraan sementara longsoran tersebut berasal dari bukaan kawah di dinding sebelah barat.

Untuk kajian lebih lanjut, TRC BPBD DIY kemudian melaporkan hasil pantauan ke Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) untuk dianalisa lebih lanjut.

Sebelumnya, Kepala BPPTKG Hanik Humaida menemukan adanya jejak material guguran sisa erupsi Gunung Merapi tahun 1998 di sisi barat yang mengarah ke Kali Senowo dan Kali Lamat serta sisa lava erupsi tahun 1948 saat melakukan pantauan udara pada Kamis (26/11). Hanik juga melihat adanya guguran dari material lama yang ada di kawah-kawah dari sisi luar dan mengarah ke sisi barat.

"Dari pemantauan udara terlihat jejak-jejak material guguran di sisi barat yaitu di lava (sisa erupsi tahun) 1998 yang mengarah ke hulu Kali Senowo dan Kali Lamat, serta di lava (sisa erupsi tahun) 1948," ujar Hanik.

Berdasarkan prediksi sementara dari hasil pengamatan, potensi bahayanya menurut Hanik masih mengarah ke Sungai Gendol.

Dia juga memperkirakan guguran material dari aktivitas Gunung Merapi pada tahun ini dapat berpotensi mengarah ke hulu Kali Senowo dan Kali Lamat. Akan tetapi pihaknya belum dapat menentukan secara pasti arah dari alirannya.

"Itu material lama yang jatuh ke arah barat laut yaitu Sungai Senowo dan Sungai Lamat tapi masih di hulu. Sementara untuk potensi bahaya arahnya masih ke Sungai Gendol. Tapi melihat guguran juga terjadi di barat laut maka potensi ke arah itu juga ada. Hanya saja kami masih belum bisa menentukan arah pastinya," papar Hanik.

Dia berharap, hasil pengamatan tersebut dapat memberikan gambaran para pengambil kebijakan agar membuat keputusan dengan baik dalam kaitan pengurangan risiko bencana dan penguatan kapasitas lainnya. (beritalima)

Komentar