Rabu, 15 Mei 2024 | 01:41
NEWS

Praktisi Supranatural Sebut Ada Kerajaan Jin di Sekitar Gerbong yang Jalan Sendiri di Malang

Praktisi Supranatural Sebut Ada Kerajaan Jin di Sekitar Gerbong yang Jalan Sendiri di Malang
Gerbong kereta anjlok setelah jalan sendiri (Nusadaily)

ASKARA - Praktisi Supranatural, Ki Candan Langit mengungkapkan, terdapat kerajaan gaib di sekitar lokasi terjadinya fenomena tujuh gerbong kereta yang bergerak sendiri di Stasiun Kota Lama, Malang, Rabu (18/11) kemarin. 

"Di situ ada kerajaan gaib yang ada di rel kereta. Jadi istana, lorong gaib di situ sudah ada sebelum rel kereta itu dibangun. Karena itu kan zaman kolonial Belanda atau Jepang, dulu kerja rodi, kerja paksa dan ini aktivitasnya kan terus berjalan," kata Ki Candan Langit kepada Askara, Kamis (19/11).

Sosok jin yang ada di sekitar rel dan stasin itu, kata Ki Candan Langit, bisa menyerupai korban kecelakaan dan jin qorin (jin sesat, penganggu, red) saat masa penjajahan Belanda dan Jepang yang kerja paksa atau kerja rodi.

"Mereka kepengin menunjukkan eksitensinya, bahwasanya itu mereka ada di sekeliling kehidupan umat manusia," ujar KCL, sapaannya. 

Agar fenomena tersebut tidak kembali berulang, KCL menyarankan agar orang-orang lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan selalu berdoa. "Kita mempercayai lah hal gaib itu dan menyakini," ucapnya. 

Di sisi lain, lanjut KCL, umat manusia harus menjaga etika dan sopan santun. KCL menyebut, bisa saja para jin tersebut murka dengan orang-orang yang iseng dan menganggu, 

"Menetralisir, buang jin, akhirnya mereka ada kemarahan dan berontak. Ibaratnya mereka menujukkan 'gua ada nih'," jelas KCL.

KCL juga menyarankan, agar lokasi terjadinya fenomena gaib tersebut tidak perlu dinetralisir. Hal itu, kata dia, kembali lagi kepada manusianya. Di mana, setiap orang yang ingin melakukan perjalanan sebaiknya berdoa meminta keselamatan kepada Tuhan. 

"Jangan mengusik, jangan justru melawan, harmoni antara dua alam, sinergi saja. Kalau mereka mengganggu baru kita bertahan atau membentengi diri," ujar KCL.

Namun, KCL mengungkapkan, apa yang ditunjukkan para jin di sekitar rel dan stasiun tersebut tak sekadar eksistensi. Mereka disebut memang ingin mencari korban atau tumbal. 

"Itu mencari korban mereka, cuma nggak dapat saja. Mereka mengharapkan minta teman (nyawa). Di rombongan (jin) itu kan ada anak kecil, terus yang dewasa yang sosok-sosoknya itu ya kayak manusia cuma dilihat itu mukanya ada yang samar samar, ada yang napak tapi pucat, tapi kebanyakan samar-sama lalu lalang," ungkapnya.

Menurut KCL, apa yang terjadi tersebut tak perlu dilawan. Pasalnya, menurut penerawangan KCL jika dilawan akan terjadi fenomena yang lebih besar dari sekadar gerbong bergerak sendiri. Pihak PT KAI pun disarankan melakukan "sesuatu", seperti berdoa memohon keselamatan.

"Yang jelas doa minta keselamatan dari musibah. Kita bukan mengusir (jin), bukan mengusik tapi lebih mendoakan. Kalau kita ngelawan pasti ada fenomena yang lebih besar lagi. Kan mereka pasukan, ada prajurit, ada panglima, ada komandannya, ada jenderalnya dan ada raja jinnya. 

Kata KCL, tingkatan kerajaan jin di sekitar lokasi rel dan stasiun tersebut mirip seperti di pemerintahan. "Kalau rajaya sudah turun mengerikan. Kecelakaan memang kuasa Tuhan, takdir. Tapi kadang ada dari kelalaian dari manusia itu sendiri," tandasnya.

Sebelumnya, warga di sekitar kawasan Stasiun Malang Kota Lama, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang dibuat heboh lantaran 7 gerbong kereta tanpa lokomotif tiba-tiba berjalan sendiri. 

Gerbong yang diperkirakan bergerak dengan kecepatan 40 kilometer per jam itu kemudian menabrak ekskavator dan anjlok dari perlintasan rel di Stasiun Malang Kota Lama. Beruntung, tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut.

Komentar