Pendukung Keras Jokowi: Mahfud MD Jangan Kalah Berani Sama Nikita Mirzani
ASKARA - Wibawa negara ini sedang diuji oleh segelintir oknum keturunan Arab bergamis yang kerap merendahkan martabat negara dan merendahkan wibawa aparat.
Demikian disampaikan aktivis dan pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda mengkritisi hiruk pikuk kepulangan pimpinan FPI Rizieq Shihab dan penyelengaraan pesta pernikahan serta Maulid Nabi di markas FPI yang mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.
Abu Janda menagih janji Menko Polhukam Mahfud MD yang pernah mengatakan akan mengambil tindakan tegas jika penjemput Rizieq membuat kerusakan baik di Bandara Soekarno-Hatta maupun tempat-tempat lain.
"Nuwun sewu pak, bandara sudah rusak pak. Kapan bapak mau sikat. Maaf pak saya pengagum bapak tapi bapak jangan kalah berani sama Nikita Mirzani dong pak," katanya melalui pernyataan video yang diunggah akun Facebook Salam 2 Periode, Senin (16/11).
Abu Janda juga menyinggung sikap Polri yang tidak tegas terhadap tindakan-tindakan FPI dan pimpinannya yang kerap merendahkan wibawa kepolisian.
"Sampai kapan bapak-bapak mau mendiamkan oknum turunan Arab ini menghina dan merendahkan wibawa korps pak," ujarnya sambil menyertakan cuplikan pernyataan Rizieq yang menyinggung Polri dan Nikita Mirzani.
Tidak hanya itu, dalam Maulid Nabi yang digelar FPI juga mendoakan agar Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pendek umurnya.
"Yang terhornat Bapak Jokowi. Saya pendukung keras bapak tapi nuwun sewu pak bapak jangan diam saja sama ormas radikal intoleran yang seenak-enaknya menghina bapak, bapak simbol negara pak," katanya.
Abu Janda berharap agar negara dan aparat jangan sampai kalah dengan kelompok Islam radikal dan ormas intoleran.
"Ini Indonesia pak, bukan Irak, bukan Suriah. Kita penduduk asli jangan mau diobok-obok sama pendatang, oknum turunan Arab yang model gamis sorban mau sok-sok ngatur bagaimana bapak-bapak ini menjalankan negara ini. Bukankah katanya NKRI harga mati," tegasnya.
Komentar