Senin, 20 Mei 2024 | 02:02
NEWS

Prihatin Banyak Anak-anak Tidak Kenal Pahlawan Nasional

Prihatin Banyak Anak-anak Tidak Kenal Pahlawan Nasional
Ilustrasi. (Pikiran-rakyat/Net)

ASKARA - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengaku prihatin dengan video yang menyebar di media massa yang menunjukkan anak-anak tidak mengenal pahlawan nasional, dan lebih mengenal para youtuber yang sering mereka lihat.

"Inilah yang menjadi tantangan kita semua dalam mempertahankan nilai-nilai kebangsaan di tengah pandemi Covid-19," katanya dalam webinar bertajuk "Makna Penting Wawasan Kebangsaan dalam Menumbuhkan Ketahanan Nasional di Tengah Pandemi" di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Yogyakarta pada Sabtu (7/11).

Menurut Irjen Argo, dalam video yang dimaksud, anak-anak usia SD atau SMP juga mengaku tidak tahu lagu-lagu nasional. Mereka lebih tahu dan hafal lagu-lagu yang ada pada Tiktok yang viral di media sosial.

Oleh karena itu, dia meminta masyarakat tidak lengah dalam menerapkan nilai-nilai kebangsaan kepada anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa, dan pemimpin bangsa di masa yang akan datang.

Irjen Argo juga mengajak semua pihak bergotong royong membantu mempertahankan nilai-nilai kebangsaan agar tertanam dan tidak luntur di tengah kemajuan teknologi informasi yang terus melejit di tengah pandemi Covid-19. 

"Sehingga kelak anak-anak mempunyai nilai nasionalis yang tinggi," katanya.

Kepala Kesbangpol Daerah Istimewa Yogyakarta Djoko Nuryanto mengingatkan pentingnya sosialisasi mengenai wawasan kebangsaan sejak dini kepada masyarakat.

"Wawasan kebangsaan diharapkan mempengaruhi perilaku kepada setiap warga negara dalam posisi apa pun," katanya.

Djoko mengingatkan wawasan kebangsaan memuat setidaknya empat hal yang mengikat semua warga negara, yaitu: Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

Sementara itu, Rektor UKDW Yogyakarta Ir. Henry Feriadi mengakui bahwa pandemi Covid-19 sedikit banyak telah memporakporandakan harmoni kehidupan antarsesama umat, antarsesama warga bangsa.

"Karena itu kita perlu kembali melakukan gerakan bersama untuk mempererat kembali harmoni kebangsaan antar sesama komponen bangsa," kata Henry. (ant)

Komentar