Sabtu, 11 Mei 2024 | 14:50
NEWS

Warisi Semangat Gus Dur, Eko Galgendu Kenang Pertemuan Pertama

Warisi Semangat Gus Dur, Eko Galgendu Kenang Pertemuan Pertama
(Ist)

ASKARA - Sosok Presiden ke-IV KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan tokoh yang mengedepankan pluralisme dan kemajemukan di Indonesia. Karena itu, pemikirannya masih terus diterapkan generasi penerus bangsa.

Salah satunya pendiri Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI) Eko Sriyanto Galgendu yang mewarisi semangat perjuangan Gus Dur. Mengingat, dia selama ini turut berperan aktif dalam memperkuat nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.

"Semuanya sebenarnya dimulai dari suatu keyakinan akan satu kalimat yang kita yakini," kata Eko Galgendu dalam dialog virtual Jaya Suprana Show bersama budayawan Jaya Suprana dengan tema Peran Sebagai Penerus Perjuangan Gus Dur, Selasa (3/11).

Eko Galgendu menceritakan awal mula pertemuannya dengan Gus Dur saat masih menjabat presiden dalam sebuah acara open house di Istana Negara. Masyarakat umum diperbolehkan bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia kala itu.

"Saya berangkat dari Solo ke Jakarta untuk bertemu dengan Gus Dur. Sebelum saya bertemu saya kirim gambar dengan judul moral, gambar bola dunia terus elang dengan awan gelap," Eko Galgendu berkisah. 

Sambil menunggu gambar itu dikirimkan, dia berdoa dalam hati sebagai pengharap yang terbaik dalam pertemuannya dengan Gus Dur. 

"Dari selembar gambar itulah saya kemudian diberi waktu bertemu. Bahkan sebelum saya bertemu Gus Dur pasti punya cara berdoa yang saya dapat jawaban dari doa saya," katanya.  

Eko Galgendu menuturkan, kala itu Gus Dur terlihat santai kemudian dilanjutkan dengan sebuah pertanyaan kepada dirinya. Dia menyampaikan satu kalimat yang mengisyarakat atas pertemuan itu. 

"Nanti kalau kamu ketemu Gus Dur kamu mengucap satu kalimat dan ketika dipersilakan. Dia bertanya saya dari mana? saya bilang saya Eko dari Solo," ujarnya mengenang percakapan bersama Gus Dur. 

"Saya mengutarakan, 'Gus saya sudah datang'. Menurut orang lain jawabannya sederhana atau tidak meyakinkan tapi Gus Dur menjawab 'Mas Eko kita satu telur," tambahnya.

Ketika Gus Dur mengisyaratkan satu telur, Eko Galgendu seperti melihat sebuah bayangan dengan suasana santai. Kemudian dirinya seperti sedang bermain, Gus Dur pun kembali memberikan pernyataan. 

"Saya seperti sedang bermain kelereng atau apapun. Ketika itu Gus Dur mengatakan lagi 'Mas Eko kita lebih baik bersama-sama," ungkapnya. 

Sepenuh hati Eko Galgendu meyakini bahwa suatu saat masyarakat Indonesia pasti bisa bersama-sama. Hingga kini masyarakat masih tetap bersatu demi menjaga keutuhan bangsa. 

"Kemudian menjawab apa yang saya baca di dalam gambaran tadi. Saya mengatakan kepada beliau 'Gus, nanti saatnya kalau sudah tepat kita pasti bersama-sama'," kata Eko Galgendu. 

Diketahui, Gus Dur juga menjadi bagian pendiri lembaga Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), sementara Eko Galgendu kala itu masih menjadi ketua lintas agama di Solo. 

Komentar