Dana PEN Digunakan untuk Proyek, PDIP: Melukai Rakyat
ASKARA - Keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalokasikan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk melanjutkan proyek Jakarta Internasional Stadium dan Taman Ismail Marzuki menuai banyak kritik.
Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jakarta menyayangkan penggunaan dana PEN itu untuk melanjutkan beberapa proyek. Seharusnya dana itu digunakan menggerakan ekonomi masyarakat.
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Gilbert Simanjuntak menyebut, langkah Pemprov DKI itu melukai hati masyarakat. Padahal kegunaan dana itu diprioritaskan bagi warga yang terdampak Covid-19.
"Ini sangat melukai perasaan rakyat. Sedikit pun tidak ada rencana alokasi dana untuk langsung ke rakyat dari pinjaman PEN sebesar Rp 3,265 triliun, padahal terminologi yang digunakan adalah untuk pemulihan ekonomi," katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin (26/10).
Gilbert mengusulkan agar Gubernur Anies Baswedan memberikan bantuan tunai kepada warga dan modal untuk UMKM.
"Hasil penelitian oleh CSIS dan juga pendapat pakar/mantan menkeu mengatakan bahwa sebaiknya UMKM digalakkan, dan dana tunai diberikan," tuturnya.
Menurut Gilbert, seorang pemimpin harus lebih peka terhadap situasi yang dihadapi masyarakat. Jangan cuma memainkan narasi tapi minim melakukan aksi.
"Ini hanya bisa diharapkan dari seorang pemimpin yang hatinya tulus ingin mengabdi kepada rakyat. Narasi seorang pemimpin tanpa disertai aksi adalah ibarat tong kosong," jelasnya.
Sebelumnya, dari total alokasi pinjaman PEN sebesar Rp 3,2 triliun, Pemprov DKI akan memanfaatkan Rp 1 triliun untuk penanganan banjir.
"Kalau nggak salah di atas Rp 1 triliun (untuk tangani banjir)," ujar Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria, Kamis (22/10).
Meski tidak merinci secara detail penggunaan dana Rp 1 triliun dalam konteks penanganan banjir. Namun, sejumlah program penanggulangan banjir mulai pembangunan drainase, revitalisasi pompa air dan pembebasan lahan bakal dikerjakan.
"Sejauh yang saya tahu itu digunakan di antaranya untuk program pengerukan sampah, program drainase vertikal, program pompa. Kemudian juga mungkin program pembebasan lahan," jelas Riza Patria.
Komentar