Jumat, 26 April 2024 | 03:59
TRAVELLING

Jalur Pendakian Gunung Slamet Segera Dibuka, Tapi Dibatasi Hingga Plawangan

Jalur Pendakian Gunung Slamet Segera Dibuka, Tapi Dibatasi Hingga Plawangan
Gunung Slamet (Dok GNFI)

ASKARA - Jalur pendakian Gunung Slamet bakal dibuka dalam waktu dekat setelah ditutup selama satu tahun. Menyusul turunnya aktivitas Gunung Slamet dari level II (waspada) ke level I (normal). 

Junior Manajer Perhutani Kesatuan Pengeloaan Hutan (KPH) Banyumas Timur, Sugito mengatakan, bahwa pihaknya hanya mengizinkan para pendaki hingga Plawangan. 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, radius aman berada sekitar satu kilometer dari kawah.

"Sebelum surat resmi pembukaan terbit, KPH Banyumas Timur dan KPH Pekalongan Barat meminta masing-masing base camp memasang tanda batas aman dulu," kata Sugito saat dihubungi baru-baru ini.

Tanda tersebut dipasang untuk memudahkan pendaki. Sebagian base camp akan memasang tanda larangan itu dalam waktu dekat.

"Nanti semua pendaki, baik personal atau kelompok harus tanda tangan surat pernyataan, apabila melintas batas aman menjadi tanggung jawab pribadi, baik keselamatan maupun evakuasi," terang Sugito.

Untuk pembukaan jalur pendakian di wilayah KPH Banyumas Timur, yang meliputi wilayah Kabupaten Banyumas dan Purbalingga, tidak dilakukan bersamaan.

"Kami akan koordinasi dulu, yang jelas untuk wilayah KPH Banyumas Timur, untuk jalur Baturraden (Banyumas) dan Gunungmalang (Purbalingga), asalkan sudah dipasang batas aman akan segera dibuka," jelasnya. 

Kemudian menyusul surat pembukaan jalur. "Kalau pekan depan sudah terpasang, akan segera kami keluarkan surat pembukaan jalur tersebut," tambah Sugito.

Sementara, jalur Blambangan di Purbalingga baru dibuka pada akhir Oktober atau awal November. Sebab, masih dilakukan penataan di jalur tersebut. 

"Untuk jalur pendakian di wilayah KPH Pekalongan Barat kemungkinan juga akan segera dibuka," tandas Sugito.
 

Komentar