Jumat, 26 April 2024 | 06:55
NEWS

Tak Peduli Wakil Bupati, Erdi Darbi Jadi Tersangka Setelah Tabrak Polwan Hingga Tewas

Tak Peduli Wakil Bupati, Erdi Darbi Jadi Tersangka Setelah Tabrak Polwan Hingga Tewas
Wabup Yalimo Tabrak Polwan (Koreri.com)

ASKARA - Wakil Bupati Yalimo, Erdi Darbi (ED) ditetapkan menjadi tersangka setelah mobil yang dikendarainya menabrak dan menewaskan anggota Polwan Propam Polda Papua, Bripka Christin Meisye Batfeny (36), Rabu kemarin (16/9). 

ED diketahui sudah mendaftar sebagai bakal calon bupati di KPU Yalimo. Dia terlibat kecelakaan saat mengemudikan mobil Toyota Hilux Pick-up dengan nomor polisi PA 1163 DS. Sementara korban mengendarai Yamaha N-Max.

Tabrakan maut ini terjadi di Jalan Ardipura, tepatnya tikungan dekat bengkel Alfian Polimak I, Distrik Jayapura Selatan. Diduga ED saat itu dalam pengaruh minuman keras (miras). 

Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, kasus ini sedang ditangani Polresta Jayapura Kota yang di-backup Polda Papua.

"Yang bersangkutan sudah ditetapkam sebagai tersangka setelah dilakukan pemeriksaan sejak pagi hingga sore hari. Penetapan tersangka berdasarkan UU Lalu Lintas," ujar Paulus Waterpauw saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, kemarin. 

ED disangkakan pasal 311 ayat 1,2 dan 5 UU LAJ No 22 tahun 2009 dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 12 tahun penjara.

"Telepas dari statusnya sebagai seorang wakil bupati, dalam proses kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain sama halnya yang kami lakukan kepada siapa saja. Pelaku harus ditindak tegas dan proses hukum hingga ke Pengadilan,” tegas Paulus.

Terpisah, Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Gustav R Urbinas menyampaikan, kasus ini dalam penanganan Unit Lalulintas Polresta Jayapura Kota. 

Pelaku bersama satu orang yang berada dalam mobil tersebut sedang dalam tahap pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik Satuan Lalulintas Polresta Jayapura Kota.

"Tiga saksi telah dimintai keterangan. Dua saksi dari masyarakat dan satu saksi dari anggota Polri yang saat itu berada di dekat TKP sesaat setelah kejadian,” ucap Gustav Urbinas. 

Gustav mengatakan, pihaknya dalam penyelidikan dan pengembangan, untuk mengetahui lebih jauh guna membuat fakta dan kronologi mengenai penyebab kecelakaan dan meninggalnya korban. 

"Barang bukti berupa rekaman CCTV sudah kami amankan. Posisi pelaku sudah keluar jalur. Pelaku juga tidak memiliki surat-surat kendaraan," ucapnya. 

Menurut Gustav, saat kejadian pengemudi dan satu penumpang diduga dalam pengaruh miras.

Dalam interogasi awal keduanya melakukan kegiatan bersama-sama yang dimungkinkan sejak malam hingga pagi hari. 

Dikatakan, kejadian itu bermula ketika ED mengendarai mobil Toyota Hilux pikap warna hitam PA 1163 DS dengan kecepatan tinggi dari arah Jayapura tujuan Entrop. Setibanya di TKP, mobil tersebut hilang kendali dan keluar jalur kanan, sehingga menabrak Bripka Christin dari arah berlawan yang datang menggunakan sepeda motor Yahama N-Max. 

Akibat kecelakaan itu, Bripka Christin mengalami benturan keras pada bagian leher belakang, lutut kaki kanan sobek dan patah yang mengakibatkan korban meninggal dunia. 

"Hasil olah TKP, kecelakaan itu terjadi akibat kurang hati-hatinya pengendara mobil Hilux saat mengendarai kendaraannya diduga dalam pengaruh Miras," paparnya.

Sementara itu, disinggung soal jabatan politik lain atau terkait pencalonan, Kapolresta enggan berkomentar. 

Menurutnya, Polresta Jayapura Kota hanya menangani kasus kecelakaan tersebut. Adapun korban yang mengalami luka-luka dan tidak sadarkan diri sempat dilarikan ke RS Marthen Indey. 

Namun saat tiba di RS Marthen Indey, korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.

Sementara itu, usai disalatkan di Masjid Bucen, jenazah dimakamkan di Tanah Hitam pemakaman muslim. (jpnn)

Komentar