Kamis, 25 April 2024 | 07:11
NEWS

Anugerah Mahakarya Kebudayaan untuk Saung Angklung Udjo, Pelestari Seni dan Kebudayaan Sunda

Anugerah Mahakarya Kebudayaan untuk Saung Angklung Udjo, Pelestari Seni dan Kebudayaan Sunda
Saung Angklung Udjo (Dok Saung Angklung Udjo)

ASKARA - Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) memberikan anugerah mahakarya kebudayaan secara virtual kepada Saung Angklung Udjo di Bandung. Sanggar pelestari angklung itu telah terkenal hingga ke mancanegara.

Bahkan, angklung Indonesia telah mendapat pengakuan resmi dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai bagian dari warisan budaya tak benda atau intangible cultural heritage.

Pendiri MURI, Jaya Suprana menuturkan, bahwa dirinya menyaksikan sendiri para wisatawan hadir di sanggar tersebut turut memainkan alat musik tradisional khas Sunda, Jawa Barat itu. 

"Suatu kebanggaan bagi saya, sebab saya sudah banyak mengunjungi sejumlah negara tetapi saya tetap bangga terhadap angklung. Kalau bicara angklung tidak bisa lepas dari Saung Angklung Udjo," kata Jaya Suprana dalam keterangan virtual, Jumat (28/8). 

Sanggar tersebut berdiri pada tahun 1966, Udjo Ngalagena sebagai pemilik dari Saung Angklung Udjo bermaksud melestarikan dan memelihara seni dan kebudayaan tradisional Sunda, khususnya angklung. 

"Mahakarya kebudayaan dipersembahkan atas mahakarya bidang seni dan budaya sanggar pelestari dan pengembang angklung dianugerahkan kepada Saung Angklung Udjo," ucap Jaya Suprana.  

Direktur Utama Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat Udjo menyampaikan bahwa pengunjung yang datang sebelum masa pandemi bisa mencapai 1.000 wisatawan. Kapasitas tempatnya mampu menampung 2 ribu orang.

"Tamu yang datang ke kita sehari harinya sampai 1.000 pengunjung. Pertunjukannya bisa sampai 8 kali per hari. Lima kali di tempat dan tiga kalinya di luar. Selalu seperti itu," tutur Taufik. 

Kendati demikian, dia optimistis dengan keseriusan pemerintah menangani pandemi Covid-19. Sehingga pengunjung makin banyak untuk belajar maupun latihan angklung. 

"Saya yakin dan optimis kepada pemerintah mengatasi Covid-19 dan kemudian saya diundang untuk bisa tampil di tempat forum ini. Saya yakin suasana akan membaik," imbuhnya. 

Mengingat sanggar angklung itu telah mencetak rekor MURI beberapa kali. Salah satunya ialah penampilan 10 ribu mahasiswa angklung Unpad dan ada 20 ribu angklung pada Konfrensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika tahun 2015. 
 
"Peristiwa itu membuat sejarah baru untuk Saung Angklung. Sehingga lebih banyak diketahui lagi dan lebih banyak dikunjungi. Pak Jaya Suprana bagian dari pada sejarah saung angklung menjadi sangat dikenal di Indonesia," tandasnya. 

Komentar