Sabtu, 25 Mei 2024 | 22:57
NEWS

Asrama DLH Tegal Alur, Kampung Asri di Tengah Jakarta

Asrama DLH Tegal Alur, Kampung Asri di Tengah Jakarta
(Ist/Kesatu)

ASKARA - Meski di tengah permukiman padat ibu kota, Asrama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat memiliki suasana lingkungan asri. 

Kekompakan warga menjaga lingkungan membuat Asrama DLH Tegal Alur menjadi kampung yang asri.

Pada perayaan HUT RI ke-75, pengurus RW 04 mengadakan lomba rumah sehat dan lingkungan asri yang digelar 8-20 Agustus. Lomba tersebut melibatkan delapan pengurus RT.

Ketua RW 04 Jamalludin mengatakan, diharapkan dengan lomba tersebut warga semakin sadar dan termotivasi untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Lomba ini sebagai bentuk apresiasi kami pihak RW kepada para pengurus RT dan warga yang sudah peduli terhadap lingkungan," katanya.

Menurut Jamalludin, permukiman padat dengan pekarangan rumah yang sempit tidak menyurutkan semangat warga untuk mempercantik lingkungan. Penanggulangan sampah juga dilakukan warga dengan memanfaatkan bank sampah.

Terlihat, sepanjang jalan dan gang, warga menanam tanaman dengan biaya sendiri. Selain tanaman dalam pot, warga memanfaatkan polybag dan tanaman hidroponik yang tumbuh subur.

Di sejumlah sudut, warga juga menanam tanaman obat keluarga atau toga. Mulai dari pandan wangi, sirih, temu lawak, jahe, kunyit, gingseng, lengkoas, bidara, dan lainnya.

"Dari delapan RT ini masing-masing punya kolam gizi dengan budidaya ikan lele dan nila," ujar Jamalludin.

Jalan setiap gang dan rumah warga juga tertata rapih. Sebagian dicat warna warni dan dibuatkan media permainan anak. Tidak kalah cantik, tembok-tembok rumah digambar mural.

Jamalludin mengaku, sejak menjabat ketua RW tujuh bulan lalu, dia bertekad ingin membuat kampung Asrama DLH Tegal Alur semakin asri. Apalagi, penghuninnya adalah pegawai dan petugas di dinas lingkungan hidup.

Program lingkungan yang sudah digagas pengurus sebelumnya kini dia teruskan. Dengan adanya lomba, dia berharap warga terpacu dan lebih semangat lagi menjaga lingkungan tempat tinggal.

"Awalnya kami pengurus RW contohkan bangun pot taman lalu RT mengikuti. Setelah merasa enak dilihat, warga juga ikut dan akhirnya kami lombakan," jelas Jamalludin.

Kini, setiap rumah ada pot tanaman baik hias ataupun toga. Tidak ada ruang yang tersisa kecuali ditanami tumbuhan yang membuat suasana lebih asri. Di kondisi pandemi Covid-19, warga juga melengkapi tempat cuci tangan di depan rumah.

Dia berharap dengan lomba ini juga bisa merubah mindset warga dari yang tadinya cuek menjadi lebih peduli lagi. Tidak hanya saat lomba bisa bersih tapi merasa nyaman dan terus menjaga lingkungan.

"Untuk penilain lomba sendiri kita melibatkan juri dari pihak puskesmas dan Sudin LH Jakbar," ujar Jamalludin.

Untuk rumah sehat yang dinilai adalah ventilasi rumah, ruang depan sampai belakang. Ada jentik di penampungan air atau tidak dan anggota keluarga di rumah tersebut seperti apa.

Panitia lomba menyiapkan piagam yang diberikan ke semua peserta. Untuk pemenang diberikan penghargaan berupa uang pembinaan jutaan rupiah.

Sementara itu, pengawas kebersihan Sudin LH Jakbar yang juga menjadi juri Subarna Martadinata menyebutkan, ada beberapa indikator penilaian. Salah satunya pengelolaan sampah dari setiap RT.

"Dalam satu RT kerjas ama kelola lingkungan kita nilai. Misalnya, apakah sudah sampah diselesaikan di tempat langsung," katanya.

Sampah organik, misalnya, langsung diolah di tempat menjadi pupuk. Sedangkan sampah non organik disetorkan ke bank sampah atau dikelola menjadi barang guna pakai.

Unsur penilain lainnya adalah ketahanan pangan. Sejauhmana warga memanfaatkan pohon dan tumbuhan, sayur dan buah-buahan di lingkungannya.

Nantinya, kegiatan ini juga menjadi bahan penilaian Sudin LH untuk mengajukannya mewakili DKI Jakarta di Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Sampai saat ini Jakbar masih menyumbangkan yang terbanyak di DKI Jakarta. Kegiatan lingkungan warga seperti ini harus kita dukung," kata Subarna. (kesatu) 

Komentar