Jumat, 19 April 2024 | 13:16
NEWS

Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Maskapai Penerbangan Diminta Waspada

Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Maskapai Penerbangan Diminta Waspada
Gunung Sinabung (Dok BNBP)

ASKARA - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali erupsi. Kolom abu berwarna kelabu ini condong mengarah ke timur, tenggara dan selatan. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 06.07 WIB, Kamis (13/8).

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB menyampaikan, erupsi terekam di seismogram dengan amplitude maksimum 15 mm dan durasi sekitar 11 menit 59 detik.

"Tinggi kolom erupsi tercatat sekitar 1.000 meter dari atas puncak gunung," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menginformasikan kondisi dan situasi di tengah masyarakat aman. Di samping itu, BPBD melakukan pembersihan dan penyemprotan sisa abu vulkanik pascaerupsi. 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMBG) - Badan Geologi masih menetapkan gunung dengan ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut ini pada status level III atau 'Siaga'. 

Rekomendasi yang ditetapkan untuk mencegah risiko jatuhnya kerugian sebagai berikut pertama, masyarakat dan pengunjung agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi.

Serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 kilometer untuk sektor selatan-timur, dan 4 kilometer sektor timur-utara.

"Kedua, jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik," imbaunya. 

Lalu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. Sebelumnya Gunung Sinabung Sumatera Utara mengalami erupsi pada, Senin (10/8) dan Sabtu (8/8). 

"Ketiga, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," terangnya. 

Terkait dengan erupsi tadi pagi, PVMBG menetapkan notifikasi untuk keamanan penerbangan (VONA) pada status oranye. "Ini mengindikasikan adanya potensi erupsi dan meminta maskapai penerbangan untuk semakin waspada," imbuhnya. 

VONA terbagi ke dalam tingkatan notifikasi, seperti hijau, kuning, oranye dan merah. Hijau mengindikasikan kondisi normal dan aman untuk penerbangan, kuning yakni mulai ada aktivitas vulkanik dan maskapai diminta waspada. 

Sedangkan merah, ini menunjukkan terjadi erupsi abu vulkanik di udara dengan parameter tertentu sehingga ada larangan kepada maskapai penerbangan beroperasi di sekitar wilayah gunung mengalami erupsi tersebut.

 

Komentar