Minggu, 19 Mei 2024 | 20:22
NEWS

Lagunya Dipakai Kampanye, Rolling Stones Ancam Gugat Trump

Lagunya Dipakai Kampanye, Rolling Stones Ancam Gugat Trump
Presiden AS Donald Trump. (Galamedia)

ASKARA - Kampanye politik Amerika Serikat memanas karena penggunaan lagu tanpa izin. 

Sejumlah musisi ternama seperti Mick Jagger dan Sherly Crow menandatangani surat pernyataan menuntut politisi untuk meminta izin terlebih dahulu. 

Langkah itu dilakukan melalui lembaga advokasi non profit yang berbasis di AS Artists Rights Alliance (ARA). Bahkan mereka melayangkan surat terbuka kepada dua partai politik besar. 

Selain menuntut para politikus untuk meminta izin jika menggunakan lagu mereka dalam kampanye, para musisi juga punya hak menolak atau menerima izin tersebut. 

"Kami menuntut semua komite partai politik untuk menentukan kebijakan jelas bagi kampanye-kampanye agar meminta izin kepada seniman rekaman, penulis lagu, dan pemegang hak cipta," tulis mereka. 

ARA menyatakan sikap itu setelah para musisi termasuk band legendaris The Rolling Stones protes keras terhadap petahana Presiden Donald Trump, lantaran memakai lagu mereka tanpa izin dalam kampanyenya. 

The Rolling Stones mengancam bakal menggugat Trump jika masih terus menggunakan lagu mereka dalam kampanye.

Pada Juni lalu, tim hukum The Rolling Stone bekerja sama dengan organisasi hak cipta terbesar BMI untuk mencegah Trump menggunakan musik mereka dalam acara politik. 

Adapun, lagu yang dibawakan Trump saat kampanye berjudul You Can't Always Get What You Want. Tentu hal itu merupakan pelanggaran kesepakatan hak cipta. 

Komentar