Sabtu, 20 April 2024 | 04:27
NEWS

30 Tenaga Kesehatan di Kabupaten Blitar Positif Covid-19

30 Tenaga Kesehatan di Kabupaten Blitar Positif Covid-19
Ilustrasi. (Ist)

ASKARA - Sebanyak 30 tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar dilaporkan terpapar Covid-19.

Dugaan sementara, beberapa nakes yang terkonfirmasi positif bukan tertular dari pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut namun membawa virus dari komunitas gowes atau sepeda angin yang diikuti.

Direktur Utama RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dr. Endah Woro Utami menjelaskan, setelah satu nakes dinyatakan positif covid-19, pihaknya langsung melakukan swab test massal. Hasilnya, tujuh orang dinyatakan positif yaitu empat dokter jaga IGD, satu tenaga administrasi, satu perawat di Instalasi Bedah Sentral, dan satu perawat di ruang isolasi. 

Hasil terbaru hingga Rabu petang (22/7) ada penambahan sembilan nakes yang terkonfirmasi positif.

Setelah diketahui bahwa satu dari tujuh nakes yang positif merupakan petugas instalasi bedah sentral, pihak rumah sakit bertindak cepat dengan melakukan swab test kepada seluruh petugas di instalasi tersebut. Dari 65 orang yang mengikuti tes swab, 14 nakes di instalasi bedah sentral dinyatakan positif.

Setelah dilakukan tracing, empat di antara tujuh nakes yang positif tidak tertular dari sesama nakes yang dinyatakan positif lebih dulu atau dari pasien positif yang dirawat melainkan dari komunitas sepeda yang diikutinya.

"Empat orang yang terkonfirmasi positif dipastikan mereka tidak pernah kontak erat dengan nakes lainnya yang dinyatakan positif terlebih dahulu. Setelah tracing ternyata dari komunitas gowes yang mereka ikuti ada yang positif," jelas Dokter Endah.

"Kami memastikan seluruh nakes yang positif Covid-19 telah menjalani isolasi. Pelayanan kesehatan harus tetap berjalan," lanjutnya.  

Dokter Endah mengatakan, untuk menggantikan tugas dari nakes yang menjalani isolasi, pihaknya membentuk tim baru. 

"Untuk menjalankan fungsi pelayanan, kami rekrut tenaga relawan. Para relawan ini menggantikan tugas-tugas dari nakes yang menjalani isolasi," jelasnya.

"Untuk instalasi bedah sentral sementara ini kita tutup untuk sterilisasi, mungkin dua hari selesai. Selama instalasi bedah sentral ditutup, operasi yang bisa dilakukan hanya yang darurat karena tidak mungkin ditolak. Kita gunakan ruang operasi di ruangan dekat IGD untuk operasi darurat," papar Dokter Endah. 

Komentar