Selasa, 23 April 2024 | 14:04
NEWS

Arahan Jokowi Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di 8 Provinsi

Arahan Jokowi Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di 8 Provinsi
Presiden Joko Widodo (Biro Pers Sekretariat Negara)

ASKARA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kasus Covid-19 yang melonjak di sejumlah provinsi dalam satu pekan terakhir, khususnya lonjakan yang terjadi Kamis (9/7) dengan 2.657 kasus.

Jokowi menekankan agar penanganan Covid-19 harus secara konsisten memasifkan 3 T (Testing, Tracing dan Treatment), dengan prioritas diterapkan di delapan provinsi.

"Yaitu Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Papua," ujar Jokowi, melalui live streaming, Senin (13/7).

Untuk pemeriksaan atau testing kesehatan, kata Jokowi, harus ditingkatkan dengan jumlah PCR test di laboratorim-laboratorium di daerah. Kemudian dilakukan tracing yakni penelusuran Orang Dalam Pemantauan dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Kemudian memperhatikan treatment, yaitu peningkatan fasilitas kesehatan rumah sakit khususnya obat-obatan, ventilator, dan kamar isolasi yang dinilai perlu ditambah khususnya di delapan provinsi tersebut.

"Kalau memang kekurangan ini agar kementerian kesehatan, agar bisa menyampaikan kepada Kementerian PUPR agar segera bisa diselesaikan," tegasnya.

Selain 3 T, yang perlu diperhatikan menurut Jokowi adalah pengendalian wilayah perbatasan perjalanan serta transportasi dan lintas wilayah. 

"Karena imported cases dari luar negeri juga kita lihat meningkat," ucapnya.

Selanjutnya, penerapan komunikasi partisipatif. Jokowi menekankan perlunya komunikasi yang membangun kepercayaan (trust) berdasarkan ilmu pengetahuan (science). 

"Guna meningkatkan partisipasi masyarakat, terutama yang rentan," imbuhnya. 

Selain itu, gerakan zona disiplin protokol kesehatan, yakni menekankan jaga jarak, penggunaan masker, mencuci tangan diminta Jokowi terus dimasifkan. Pasalnya, berdasarkan laporan survei, Jokowi mendapati di Jatim, 70 persen masyarakatnya tidak menggunakan masker. 

Mobilisasi para relawan, ormas, tokoh, dan lainnya seluruhnya diminta digerakkan untuk ikut mengkampanyekan protokol kesehatan tersebut sekaligus melakukan pengawasannya.

"Yang saya harapkan nanti yang disampaikan adalah bukan laporan, apa yang harus kita kerjakan, problem lapangannya apa, jangan pendek-pendek, kita ingin ini segera bergerak di lapangan," tandasnya. 

Komentar