Jumat, 26 April 2024 | 05:23
NEWS

Rekor 404 Kasus Covid-19 di DKI Jakarta, Ini Penjelasan Anies

Rekor 404 Kasus Covid-19 di DKI Jakarta, Ini Penjelasan Anies
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (Askara/Aprilia Rahapit)

ASKARA - DKI Jakarta mencatatkan rekor baru jumlah paparan Covid-19. Hingga Minggu (12/7) sebanyak 404 orang terinfeksi Covid-19. 

"Dalam seminggu terakhir ini, kita tiga kali mencatat rekor baru penambahan harian, dan hari ini adalah yang tertinggi sejak kita menangani kasus di Jakarta, ada 404 kasus baru," ujar Anies melalui live streaming sesaat lalu, Minggu (12/7).  

Dikatakan, sebagian besar penambahan kasus harian lantaran gencarnya DKI Jakarta melakukan aktive case finding. Tenaga kesehatan, katanya, tidak menunggu pasien, melainkan mengejar kasus positif di masyarakat.

"Jadi bukan kita pasif, di Jakarta kita secara aktif melakukan tracing lalu melakukan testing, dari situ kemudian mereka diisolasi, yang ditemukan positif," ungkapnya.

Anies menyebut, angka kasusnya akan tetap tinggi meskipun peningkatan testing, di mana test PCR di Jakarta setiap minggu telah tiga kali lipat dari standar yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO). 

"Kita akan terus meningkatkan kapasitas testing kita, bahkan test PCR itu positivity rate-nya selama ini itu berkisar 5 persen, karena persyaratan yang ditetapkan oleh WHO adalah diperlukan 1.000 testing per satu juta penduduk, dan positivy ratenya di bawah 5 persen," katanya.

Anies menjelaskan, pada 4-10 Juni 2020, DKI Jakarta melakukan tes terhadap 21.197 orang dengan positivity rate 4,4 persen. Kemudian, pada tanggal 11-17 Juni sebanyak 27.091 orang dites dengan tingkat positivity rate 3,1 persen. Lalu, 18-24 Juni terdapat 29.873 orang yang dites dengan positivity rate 3,7 persen. Kemudian, 25 Juni hingga 1 Juli terdapat 31.085 orang yang dites PCR dengan positivity rate 3,9 persen. Terakhir, tanggal 2-8 Juli 34.007 orang dites dengan positivity rate 4,8 persen. 

Namun, angka positivity rate menjadi 10,5 persen, melonjak dua kali lipat hingga Minggu (12/7). Hal ini, menurutnya merupakan peringatan bagi masyarakat DKI Jakarra untuk lebih waspada dan disiplin.

"Secara khusus saya ingin menyampaikan hal ini kepada seluruh masyarakat DKI Jakarta jangan anggap enteng, jangan anggap ringan, jangan merasa bebas dari wabah Covid-19," imbaunya.

Komentar