Kamis, 25 April 2024 | 13:25
NEWS

Di Tengah Pandemi, Indonesia Dorong UNESCO Prioritaskan Pendidikan

Di Tengah Pandemi, Indonesia Dorong UNESCO Prioritaskan Pendidikan
Arrmanatha Nasir. (KBRI Paris)

ASKARA - Indonesia mendorong UNESCO memprioritaskan sektor pendidikan dalam penanganan krisis Covid-19. 

Hal tersebut disampaikan Dubes RI/Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Arrmanatha Nasir yang menekankan agar UNESCO memprioritaskan sektor pendidikan dalam penanganan krisis Covid-19

Hal tersebut ditekannnya dalam Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO pada 2-3 Juli di kantor pusat UNESCO di Paris. 

Arrmanatha Nasir menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan lebih dari 165 negara mengalami penutupan sekolah. Alhasil akses pendidikan bagi 1,5 miliar pelajar di seluruh dunia menjadi terganggu. 

Oleh karenanya, UNESCO diminta melakukan penyesuaian program dan anggaran dengan memprioritaskan dukungan kepada negara anggota khususnya negara-negara berkembang di sektor pendidikan.

Arrmanatha Nasir juga mencontohkan langkah konkret yang telah diambil pemerintah Indonesia dalam upaya mitigasi dampak Covid-19 terhadap sektor pendidikan, yakni memperkuat pembelajaran jarak jauh khususnya melalui kemitraan swasta dengan pemerintah. 

"Di Indonesia berbagai inisiatif telah diambil pemerintah untuk memastikan keberlanjutan pendidikan saat Covid-19, seperti program antara lain Rumah Belajar SPADA, Guru Berbagi dan program pembelajaran melalui siaran televisi," tuturnya.

Arrmanatha Nasir juga menyampaikan strategi Indonesia dalam pendidikan yakni dengan mengaplikasikan pembelajaran jarak jauh sebagai salah satu fitur tetap kurikulum. 

Disampaikan, rencana pemerintah untuk meningkatkan pelatihan bagi guru agar mendorong penerapan pembelajaran jarak jauh, serta mendorong akses digital yang lebih luas untuk semua pelajar.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 menunjukkan pentingnya kerja sama dan solidaritas internasional. Sama halnya sebagai negara promotor kerja sama multilateral, Indonesia mendorong agar UNESCO sebagai organisasi multilateral berkontribusi secara konkret pada upaya migitasi dan adaptasi Covid-19. 

"UNESCO perlu mendorong langkah bersama dan memperkuat kerja sama multilateral melalui isu-isu yang menjadi tanggung jawabnya seperti pendidikan, sains, kebudayaan, akses dan penyebaran informasi dan komunikasi," jelas Arrmanatha Nasir.

Sebagai Wakil Presiden Kelompok Asia Pasifik, Arrmanatha Nasir juga berbicara atas nama kelompok Asia-Pasifik UNESCO. Kelompok Asia Pasifik UNESCO merupakan kelompok regional terbesar ke dua di UNESCO yang beranggotakan 44 negara.

Dia mengatakan bahwa bagi negara-negara Asia Pasifik pandemi Covid-19 merupakan cobaan kapasitas masyarakat internasional untuk mengambil langkah kolektif. Untuk itu, Kelompok Asia Pasifik mendorong UNESCO dalam menggalang solidaritas dan kerja sama internasional mencari solusi inovatif dan membangun ketahanan global dalam menghadapi Covid-19.

 

Komentar